Kementerian Kesehatan mencatat per 8 Juni 2023 masih ada 108 calon haji menjalani rawat inap di Klinik Kesehatan Haji Indonesia di Kota Mekkah. Dari 108 calon haji itu terdiri dari 48 kasus menderita penyakit pneumonia, 32 demensia, dan 29 menderita diabetes.
Salah satu yang menjadi perhatian para petugas haji adalah kasus demensia. Sebab kasus demensia memberikan sumbangan kasus cukup besar.
Menurut Kementerian Kesehatan, demensia adalah penurunan daya ingat yang diikuti dengan gelaja sulit untuk mengingat atau disorientasi waktu, lokasi, dan informasi yang baru saja diterima.
Gejala awal yang dialami sejumlah jemaah haji yakni mereka lupa dengan informasi yang baru disampaikan, seperti mengingat dengan siapa mereka komunikasi, dan dengan siapa mereka harus bertanya. Gejala demensia ini membuat mereka linglung.
"Untuk mencegah ini (demensia), kita mulai bukan pada waktu dia tiba di Arab Saudi, tapi kita mulai dari Indonesia," kata Kasie Kesehatan Daker Makkah Andi Ardjuna Sakti, Jumat (9/6/2023).
Menurut Andi, salah satu yang perlu dilakukan untuk mencegah demensia adalah melatih faktor-faktor kognitif. Selain itu, yang bisa mencegah demensia ialah dengan beraktivitas.
Sejauh ini, petugas haji di Kota Mekkah mencoba menanggulangi awal kasus ini dengan melakukan simulasi atau sosialisasi terhadap jemaah calon haji. Para petugas haji terus mendampingi mereka agar kasus seperti ini tidak terulang.