PDI Perjuangan menghargai niat putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep, yang ingin all out terjun ke politik dengan maju di pilwalkot Depok. Namun, dominasi dari Partai Keadilan Sejahtera menjadi tantangan tersendiri bagi Kaesang yang masih jomblo partai.
Dominasi PKS belum terkalahkan setelah pasangan Mohammad Idris-Imam Budi Hartono, ditetapkan sebagai wali kota dan wakil wali Kota Depok terpilih untuk periode 2021-2026. Sejak 2005, Pilkada Depok terus dimenangi oleh pasangan yang diusung PKS. Koalisi PDIP tidak pernah sekali pun menang di Depok.
Langkah Kaesang yang ingin serius terjung ke politik bermula ketika muncul baliho bergambar dirinya di sudut Kota Depok. Baliho itu dipasang oleh Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang mengklaim serius mengusung Kaesang di Pilkada Kota Depok pada November 2024.
"Makin ke sini makin serius. Awalnya cuma bercanda, karena ini kan kita anak muda jadi guyon. Jadi pas untuk Depok, muncul nama Kaesang, kami lempar ke masyarakat ternyata tanggapannya positif," jelas Wakil Ketua DPD PSI, Icuk Pramana Putra.
Icuk berharap dengan majunya Kaesang di pilwalkot Depok, menjadi titik perubahan untuk Kota Depok.
Niat putra bungsu Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep, disambut positif DPP PDI Perjuangan. Namun, anggota DPP PDI Perjuangan, Djaroy Saiful Hidayat mewan-wanti Kaesang soal aturan yang mengharuskan satu keluarga tak boleh berbeda partai.
"Mas Kaesang dengan PDIP tuh dekat sekali. PDIP sangat welcome. Sehingga dalam satu keluarga sebaiknya di dalam satu partai," jelas Djarot.
"Jika beda partai, itu hak yang bersangkutan," tambahnya.
Hingga saat ini, Kaesang belum bergabung dengan satu partai politik manapun. Kaesang juga belum mau memperjelas kemungkinan gabung bersama PDIP yang menaungi ayah, kakak dan iparnya.
Dengan status Kaesang pada Pilkada 2024 yang bukan lagi sebagai anak presiden, mampukah Kaesang menggoyang dominasi PKS di Kota Depok?