NEWSTICKER

Rekonstruksi Penganiayaan David Ungkap 7 Fakta

N/A • 11 March 2023 17:19

Rekonstruksi kasus penganiayaan David Ozora (17) oleh Mario Dandy menguak tujuh fakta. Rekonstruksi yang menghadirkan tersangka Mario dan Shane Lukas itu terbagi menjadi tiga kluster dengan 40 adegan. 

1. Mario jemput AG di sekolah
Adegan pertama dimulai dengan Mario Dandy menjemput pacarnya AG di sekolah pakai mobil Rubicon. Kemudian, Mario dan AG menjemput temannya Shane Lukas di depan sebuah minimarket.

2. Mario minta David push up 50 kali
Dalam rekonstruksi, ada adegan Mario dan David duduk di atas trotoar. Lantas, Mario meminta David melakukan push up 50 kali. David menuruti perintah Mario yang juga dilihat Shane. Sementara AG berada di mobil. 

3. Mario contohkan push up yang benar
David melakukan push up 20 kali, tetapi menurut Mario posisinya salah. Lalu, pelaku memberi contoh sikap push up yang benar. 

4. Anak AG sempat merokok
Pelaku anak AG sempat merokok ketika David disuruh melakukan sikap tobat oleh Mario. Saat rekonstruksi, AG sebagai anak yang berkonflik dengan hukum tidak hadir karena masih di bawah umur. Ia kini ditahan di rutan anak LPSK. 

5. Kecoh Satpam saat ketahuan
Dalam reka adegan, tampak Shane memantau situasi di lokasi. Ia melihat satpam datang dari arah depan mobil Rubicon sehingga memberi instruksi kalau ada yang datang. Mario lantas mengecoh satpam dengan mengatakan sedang mengunjungi rumah temannya. 

6. Selebrasi ala Ronaldo 
Mario melakukan selebrasi ala Cristiano Ronaldo setelah menendang kepala David. Sebelum menendang, Mario lebih dulu mengambil ancang-ancang sambil berlari seolah-olah melakukan free kick.

7. Mario injak dan tendang kepala David
Mario menginjak kepala David dua kali. Ia juga menendang kepala David tiga kali. Akibat penganiayaan itu, David pingsan. Seorang saksi langsung membawa korban ke Rumah Sakit Medika Permata Hijau. 

Adapun Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengatakan, tujuan rekonstruksi membuat terang peran masing-masing tersangka. Hasil rekonstruksi akan dipadukan dengan digital forensik, seperti bukti percakapan dan rekaman video. 
(Christine Sheptiany)