NEWSTICKER

Meski Ada Gejolak Global, Pemulihan Ekonomi RI Terus Berlanjut

Meski Ada Gejolak Global, Pemulihan Ekonomi RI Terus Berlanjut

Harianty • 30 May 2023 10:34

Jakarta: Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia Luhut Binsar Panjaitan menegaskan pemulihan ekonomi Indonesia terus berlanjut, meskipun terjadi gejolak di tingkat global.

Dibeberkan Luhut, ekonomi Indonesia mampu tumbuh kembali di atas lima persen pada 2022. Selain itu, Pertumbuhan Domestik Bruto (PDB) per kapita meningkat. Hal ini karena penanganan covid-19, sehingga ekonomi bisa dilakukan secara berimbang.

"Ini yang men-trigger kami lebih percaya diri, kami bisa mengatasi masalah kami yang paling kompleks pun, sehingga masalah ekonomi pun bisa kami selesaikan," ungkap Luhut, saat Konferensi Pertukaran Ekonomi, Perdagangan dan Investasi China (Sichuan)-Indonesia, Senin, 29 Mei 2023 malam.

Luhut menjelaskan, pemulihan ekonomi Indonesia karena adanya support dari makroekonomi. Inflasi mampu dikendalikan di level 4,33 persen. Dia mengatakan, makroekonomi Indonesia kuat. Apabila ada pengamat yang berbicara negatif soal ekonomi Indonesia, maka bisa dilihat melalui angka Badan Pusat Statistik (BPS) dan Bank Indonesia (BI).

"Tadi kami juga baru rapat di kantor tentang bagaimana menurunkan inflasi sampai di bawah empat persen. Dari data yang kami lihat, harga avtur masih tinggi sehingga tiket pesawat naik, kami sedang berusaha membuat tiket pesawat turun, juga masalah spare part PPN bisa dikurangi," jelasnya.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia

Sebelumnya, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2045 mampu mencapai rata-rata tujuh persen.

Deputi Bidang Ekonomi Bappenas Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, saat ini yang dibutuhkan Indonesia yaitu adanya transformasi ekonomi guna mendorong kembali tingkat produktivitas yang sedang melandai di tengah persaingan global yang meningkat.

Amalia merincikan, transformasi ekonomi 2045 untuk PDB ditargetkan USD9,8 triliun dengan Indonesia berada di posisi lima besar dunia. Produk Nasional Indonesia (PNI) atau Gross National Income (GNI) per kapita ditargetkan USD30 ribu dengan middle income class di angka 80 persen.

Selain itu, rata-rata pertumbuhan investasi 6,8 persen. Pada industri manufaktur, Bappenas menyasar kontribusi PDB 28 persen dan kontribusi tenaga kerja sebanyak 25,2 persen.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Metrotvnews.com

(Husen Miftahudin)