Perbaikan jalan superkilat di Provinsi Lampung memantik komentar publik. Perbaikan jalan di Lampung seperti kisah Bandung Bondowoso dan Roro Jonggrang.
Perbaikan jalan tersebut dianalogikan sebagai pembangunan seribu candi yang terjadi hanya dalam satu malam. Publik menganggap, pembangunan sejumlah ruas yang selama ini rusak baru dikebut menjelang kedatangan Presiden Joko Widodo. Beragam aksi ditunjukan warga Lampung sebagai bentuk protes atas kondisi jalan yang rusak parah sepanjang puluhan kilometer. Kondisi tersebut sudah berlangsung puluhan tahun, namun tidak kunjung diperbaiki sehingga menghambat perekonomian.
Kegeraman warga Lampung semakin terlihat usai unggahan Bima Yudo Saputro yang mengkeritik kondisi infrastruktur di Provinsi Lampung. Kritik Bima di media sosial membuat pemerintah Provinsi Lampung dan pemerintah Kabupaten Lampung tidak nyaman, hingga berupaya untuk membungkam aksi Bima. Reaksi pemerintah Provinsi Lampung yang dinilai anti kritik justru menjadi bumerang, sebab masyarakat Lampung justru ramai-ramai mengunggah buruknya infrastruktur di Lampung.
Faktanya kondisi jalan di Lampung memang rusak parah di banyak lokasi, di antaranya di jalan utama menuju gerbang Tol Lambu Kibang dan menuju Banjar Baru Tulang Bawang. Kendaraan terpaksa harus melaju dengan ekstra hati-hati karena kondisi jalan yang berlubang.
Kondisi infrastruktur yang buruk membuat Presiden Jokowi mengagendakan kunjungan kerja ke Lampung pada Jumat (5/5/2023). Menteri PUPR Basuki Hadimulyono mengatakan, agenda utama Jokowi adalah meninjau jalan yang rusak.
