Sidang duplik terdakwa Richard Eliezer praktis menjadi jurus terakhir bagi sang justice collaborator kasus pembunuhan Brigadir J, untuk mempengaruhi logika hakim sebelum sidang vonis pada 15 Februari 2023 mendatang.
Sebelumnya, jaksa sudah menuntut Eliezer pidana 12 tahun karena yang bersangkutan merupakan eksekutor pembunuhan. Jaksa juga menolak pembelaan yang dibacakan Eliezer.
Dalam persidangan, penasihat hukum Richard Eliezer juga menyebut jaksa tidak konsisten karena menuntut Eliezer dengan pidana 12 tahun penjara. Padahal dalam surat tuntutannya, jaksa telah menyebut terdakwa Eliezer jujur dan membantu penegak hukum membongkar skenario pembunuhan berencana Ferdy Sambo.
Eliezer yang berstatus sebagai justice collaborator atau pelaku tindak pidana yang bersedia bekerjasama dengan penegak hukum untuk membongkar kasus tindak pidana tertentu, yang terorganisir dan menimbulkan ancaman serius, justru mendapatkan hukuman yang lebih tinggi dari beberapa terdakwa lainnya.
Kendati protes terhadap tuntutan jaksa bermunculanl. Namun, jaksa penuntut umum tetap menolak nota pembelaan Richard Eliezer. Jaksa beralasan, pledoi Eliezer tidak memiliki landasan yuridis untuk menggugurkan tuntutan 12 tahun penjara.
