Sebuah kontestasi, apalagi politik, tidak akan bisa terhindar dari friksi. Namun, sejatinya, persaingan tidak harus berujung konflik. Kemampuan untuk meredam friksi, sehingga tidak timbul konflik inilah yang membutuhkan kematangan dan kedewasaan dalam berpolitik.
Upaya komunikasi politik, safari antarelite, menjadi peneguhan bahwa nilai kebangsaan terus dijunjung tinggi di negeri ini. Inilah pula pesan yang coba disampaikan dalam pertemuan antara Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Perbedaan poros koalisi menuju 2024 antara Surya dan Prabowo tidak menjadi penghalang bagi keduanya dalam meneguhkan komitmen bersama demi menjaga demokrasi, sehingga tetap berjalan di rel yang semestinya. Sepakat untuk menciptakan kondisi bangsa yang damai, sejuk, rukun, dan selalu dalam bingkai persatuan dan kesatuan.
Kondisi itulah yang seharusnya memang dihadirkan di Republik ini mendekati pesta akbar demokrasi, Pemilihan Umum 2024. Silaturahim tetap dibangun untuk menghargai pencapresan Anies Baswedan, membentuk Koalisi Perubahan bersama Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera.
Sebagai partai yang sama-sama menyokong pemerintahan Presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin, NasDem dan Gerindra sepaham untuk terus bersama-sama membangun bangsa ini, menciptakan kondisi bangsa yang damai, sejuk rukun, dan selalu dalam bingkai persatuan dan kesatuan.
Serta juga berkomitmen menjaga agar konsistensi politik, pesta rakyat, pemilu yang akan datang harus berlangsung jujur, adil, damai, dan rukun, sehingga mampu menghasilkan pemimpin-pemimpin yang berkualitas, berintegritas, dan selalu mengabdikan diri untuk rakyat.