Seorang pegawai toko baju koko di Pasar Tanah Abang, yakni Ferdy mengaku hanya menjual busana muslim menjelang lebaran. Setelah lebaran akan kembali menjual kebaya, namun penjualan jelang lebaran mengalami penurunan dibanding saat Tahun Baru lalu.
Menurut Ferdy, omzet penjualan juga terimbas akibat ketatnya persaingan harga, meski mereka berjualan secara offline dan online, namun tidak terlalu ada banyak peningkatan.
Meski penjualan jelang lebaran agak sepi, namun masih ada pelangganan lama dari daerah, seperti dari Sumatera, Sulawesi, Kalimantan dan Riau, yang sejak pandemi Covid-19 telah terbiasa berbelanja online via telepon.
Sementara itu, seorang pemilik toko baju gamis dan kemeja wanita mengatakan, meski tokonya terlihat ramai, namun omzet penjualan masih belum terbilang bagus. Hal itu disebabkan tokonya yang sempat tidak beroperasi selama tiga tahun akibat pandemi Covid-19 dan baru buka kembali tahun ini.
Omzet penjualan anjlok 40% dibanding sebelum pandemi, dan mereka harus memutar otak untuk mengejar target omzet penjualan seperti sebelum pandemi.
Selain para pedagang, beberapa warga juga mulai berdatang ke pasar Tanah Abang untuk membeli pakaian baru. Salah seorang pengunjung mengatakan, meski saat ini sudah musimnya belanja online, namun ia lebih puas jika datang langsung ke toko offline dan melakukan tawar menawar harga.
Selain itu, sebagian pengunjung pasar Tanah Abang mengaku belum menerima THR, sehingga belum mereka belum bisa berbelanja barang-barang keperluan lebaran.