Presiden Joko Widodo menyatakan akan cawe-cawe dengan dalih demi kepentingan bangsa dan negara. Menurut Pakar Hukum Tata Negara Margarito Kamis, hal tersebut sah saja jika cawe-cawe dalam konteks kepentingan negara, tetapi lain hal jika cawe-cawe soal politik dan seharusnya presiden netral.
"Kalau dia (Presiden Jokowi) cawe-cawe dalam konteks urus pemerintahan tidak ada yang salah, tetapi kalau dia cawe-cawe di luar urusan pemerintahan (urusan capres) itu salah, " ucap Pakar Hukum Tata Negara Margarito Kamis.
Istana memastikan cawe-cawe yang dilakukan Presiden Joko Widodo adalah untuk kepentingan bangsa dan negara. Namun sikap Jokowi yang menunjukan berbagai manuver politik dianggap telah menunjukan keberpihakan yang menjadi dasar kekhawatiran akan tidak netralnya presiden dalam pilpres 2024.
Ucapan Presiden Joko Widodo yang mengakui dirinya turut cawe-cawe mengundang respons dari berbagai pihak, termasuk Koalisi Perubahan untuk Persatuan.