Jakarta: Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin mendorong pengelolaan air secara berkelanjutan dapat segera diwujudkan. Air merupakan salah satu instrumen yang dapat melindungi makhluk hidup dari ancaman krisis iklim.
"Dampak perubahan iklim menjelma dalam bentuk banjir yang semakin parah, meningkatnya permukaan air laut, mencairnya es, kekeringan, dan kebakaran hutan," ujar Ma'ruf saat membuka acara Indonesia Water and Wastewater Expo and Forum 2023 di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Selasa, 6 Juni 2023.
Selain untuk melindungi kemanusian, terang dia, pengelolaan air secara keberlanjutan penting dalam menjaga kekayaan biodiversitas atau keanekaragaman hayati. Sehingga, air menjadi urusan vital yang membutuhkan penanganan secara cermat.
Ma'ruf juga meminta seluruh pihak terkait dapat mencontoh pengeloaan air minum dari sejumlah negara. Terutama, dalam mengadopsi sistem, tata kelola, maupun teknologi.
"Diharapkan mampu meningkatkan kualitas layanan air bersih dan sanitasi bagi masyarakat," beber dia.
Dia menegaskan penyediaan air bersih serta sanitasi yang layak tidak dapat ditawar lagi. Dalam rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN) 2020–2024, telah ditargetkan 100 persen rumah tangga memiliki akses air minum layak pada 2024.
Untuk sanitasi, amanat RPJMN adalah terwujudnya 90 persen akses sanitasi layak. Hal ini termasuk 15 persen rumah tangga memiliki akses sanitasi aman, dan penurunan angka defekasi di tempat terbuka hingga 0 persen pada akhir 2024.
"Pencapaian akses air minum dan sanitasi sesuai target RPJMN tersebut akan mendukung percepatan tujuan ke-6 pencapaian SDGs di tahun 2030, yakni air bersih dan sanitasi layak yang berkelanjutan bagi semua," jelas Ma'ruf.