Lembaga kajian ekonomi Institute For Development of Economics and Finance (Indef) menilai capaian pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2022 sebesar 5,31% cukup baik dan sesuai target. Namun, Wakil Direktur Indef Eko Sulistiyanto mengingatkan untuk tetap waspada atas kemungkinan terjadinya perlambatan.
Eko Sulistiyanto mengatakan, tanda perlambatan atau deselerasi ini telah terlihat pada pertumbuhan ekonomi kuartal keempat yang hanya 5,01% atau lebih rendah dibandingkan kuartal sebelumnya yang mencapai 5,73%. Eko pun merekomendasikan sejumlah langkah untuk mencegah terjadinya perlambatan.
Pertama, meredam gejolak ekonomi global dengan mendorong pertumbuhan sektor industri agar melampaui pertumbuhan ekonomi, seperti Vietnam yang motor penggerak ekonominya adalah investasi dan kinerja ekspor. Kedua, meningkatkan daya beli masyarakat dengan program pengentasan kemiskinan yang proaktif, tidak sekedar menebar bantuan sosial dan pengendalian inflasi yang cepat.
