Prabowo Subianto. Foto: MI/Susanto
Jakarta: Lembaga Survei Jakarta (LSJ) mencatat bahwa sebanyak 44,3 persen pendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Pilpres 2019 silam lebih memilih Prabowo Subianto sebagai calon presiden (capres) penerus Jokowi. Dukungan tersebut cukup signifikan dibandingkan dengan 33,2 persen pendukung Jokowi yang memilih Ganjar Pranowo.
"Prabowo Subianto mendapat dukungan terbesar dari pemilih yang sebelumnya mendukung jokowi pada Pilpres 2019 dengan presentase 44,3 persen," ujar Peneliti LSJ Fitra Ardianto, dikutip dari Media Indonesia, Rabu, 24 Mei 2023.
Sementara itu Ganjar mendapatkan dukungan sebanyak 33,2 persen. Diikuti Anies sebanyak 9,8 persen. Terdapat juga 12,7 persen responden yang dalam hal ini menyatakan tidak tahu atau tidak memberikan jawaban.
Fitra menyebut bahwa Prabowo secara konsisten mempertahankan elektabilitas tertinggi untuk Pilpres 2024 dengan presentase 33,2 persen. Dalam survei LSI sejak Maret, Prabowo selalu menduduki posisi puncak dalam elektabilitas capres.
Sebaliknya, Ganjar mengalami tantangan dalam memulihkan kepercayaan publik setelah mendapat berbagai kritik luas terkait dengan pembatalan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U20. Saat ini hanya 19,4 persen responden yang menyatakan akan memilih Ganjar jika Pilpres dilaksanakan saat ini.
"Jika sentimen negatif terhadap Ganjar terus meningkat, tidak menutup kemungkinan bahwa Anies akan menggeser posisinya. Anies memiliki elektabilitas 18,6 persen. Deklarasi pencalonan Ganjar oleh PDIP yang dianggap dapat meningkatkan elektabilitas nya ternyata tidak memberikan dampak signifikan," katanya.
Survei tersebut dilakukan pada 1.200 responden di 34 provinsi di seluruh Indonesia secara proporsional. Artinya provinsi dengan populasi besar seperti Jawa Barat, Jawa Timur dan Jawa Tengah akan mendapat sampel besar. Sementara Provinsi Babel, Sulbar, Gorontalo, Kaltara dan Papua yang populasinya kecil dengan sendirinya jumlah sampel pun sedikit.
Marging of eror kurang lebih 2,8 persen dan tingkat kepercayaan mencapai 95 persen. Pengumpulan data melalui teknik wawancara via telpon dengan responden 50 persen laki-laki, 50 persen perempuan, kemudian 60 persen responden di pedesaan dan 40 persen di perkotaan.