NEWSTICKER

Pelaku Penikaman di Pegunungan Alpen Tampaknya Tak Punya Motif Teroris

Lokasi penikaman di pegunungan Alpen Prancis. Foto: EFE

Pelaku Penikaman di Pegunungan Alpen Tampaknya Tak Punya Motif Teroris

Marcheilla Ariesta • 9 June 2023 11:40

Paris: Seorang pengungsi Suriah menjadi terduga pelaku penikaman enam orang di kota Annecy di Pegunungan Alpen, Prancis. Jaksa mengatakan, kemungkinan ia tidak memiliki motif teroris.

 

"Tampaknya ia tidak memiliki motif teroris," kata jaksa setempat, Line Bonnet-Mathis kepada wartawan, dikutip dari AFP, Jumat, 9 Juni 2023.

 

Ia mengatakan, dari empat anak yang terluka dalam serangan itu, satu baru berusia 22 bulan, dua berusia dua tahun, dan yang tertua berusia tiga tahun.

 

Tersangka adalah warga Suriah berusia awal 30-an yang diberikan status pengungsi di Swedia pada April.  Dia ditangkap di tempat kejadian.

 

Dalam sebuah video, yang dikonfirmasi oleh sumber kasus tersebut, penyerang terdengar dua kali mengatakan "dalam nama Yesus Kristus" dalam bahasa Inggris.

 

Penyerang mengenakan salib ketika dia ditangkap tak lama setelah serangan di Danau Annecy sekitar pukul 09:45 waktu setempat.

 

"Dua dari anak kecil dan seorang korban dewasa berada dalam kondisi kritis," kata seorang sumber keamanan kepada AFP.

 

Saksi mata menggambarkan pria bersenjatakan pisau itu berlarian dalam kegilaan, tampaknya menyerang orang secara acak, sebelum dia ditembak oleh polisi di dekat tepi Danau Annecy.

 

"Dia ingin menyerang semua orang. Saya menjauh dan dia menerjang pria dan wanita tua dan menikam pria tua itu," kata mantan pesepakbola profesional Anthony Le Tallec, yang sedang berlari di taman, kepada surat kabar lokal Dauphine Libere.

 

Saksi lain, bernama Malo, mengatakan kepada saluran televisi BFM bahwa pelaku menyerang anak-anak di depan lelaki tua itu dan "berteriak, tetapi itu tidak bisa dimengerti".

 

Annecy adalah kota berpemandangan indah di Pegunungan Alpen Prancis dekat perbatasan dengan Swiss yang populer di kalangan turis dan rumah bagi salah satu festival animasi top dunia, yang dimulai hari Minggu.

 

Presiden Prancis Emmanuel Macron menyebutnya sebagai "serangan kepengecutan mutlak".

 

“Bangsa ini terkejut. Duka kami bersama (para korban) serta keluarga mereka dan layanan darurat,” tulisnya di Twitter.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Metrotvnews.com

(Fajar Nugraha)