Direktur Utama Caturkarda Depo Bangunan Kambiyanto Kettin. Foto Istimewa.
Jakarta: Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Caturkarda Depo Bangunan Tbk (DEPO) menyepakati untuk membagikan dividen final sebesar Rp15,61 miliar atau setara dengan Rp2,3 per saham.
Dividen final yang diusulkan tersebut menyusul dividen interim yang sudah dibagikan kepada pemegang saham pada tahun lalu, sehingga total dividen untuk tahun buku 2022 sebesar Rp30,55 miliar atau setara Rp4,5 per saham.
Adapun dividen tersebut akan dibagikan kepada para investor yang namanya tercantum dalam daftar pemegang saham perseroan per 21 Juni 2023 pukul 16.00 WIB. Berikut jadwal periode cum dan ex dividennya:
1. Cum Dividen di Pasar Reguler dan Negosiasi pada 19 Juni 2023.
2. Ex Dividen di Pasar Reguler dan Negosiasi pada 20 Juni 2023.
3. Cum Dividen di Pasar Tunai pada 21 Juni 2023.
4. Ex Dividen di Pasar Tunai pada 22 Juni 2023.
5. Pembayaran Dividen Final akan dilaksanakan selambatnya pada 3 Juli 2023.
Cetak kinerja positif di tengah ketidakpastian global
Direktur Utama Caturkarda Depo Bangunan Kambiyanto Kettin mengakui tingginya kenaikan inflasi dalam sewindu terakhir sebesar 5,51 persen di 2022, menyebabkan melambatnya permintaan untuk bahan bangunan.
Di sisi lain, terjadinya kenaikan harga pada sebagian besar bahan bangunan sepanjang 2022 disebabkan oleh meningkatnya harga bahan baku maupun biaya transportasi yang dialami oleh seluruh industri.
Pada 2022, DEPO berhasil mencatat penjualan bersih sebesar Rp2,57 triliun, naik 10,43 persen (yoy) dari Rp2,32 triliun pada 2021. Meningkatnya penjualan telah mendorong kenaikan beban pokok penjualan sebesar 9,0 persen (yoy), dari Rp1,91 triliun menjadi Rp2,08 triliun pada 2022.
Per Desember 2022, perseroan berhasil mencetak laba bersih hingga Rp103,36 miliar, melesat 18,60 persen dari laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk di 2021 yang tercatat Rp87,14 miliar.
Sementara dari sisi neraca, total aset perseroan sampai dengan Desember 2022 naik menjadi Rp1,78 triliun dari Rp1,69 triliun pada akhir 2021. Demikian pula liabilitas naik menjadi Rp609,97 miliar dari posisi akhir tahun lalu sebesar Rp575,77 miliar. Bersamaan dengan itu, ekuitas naik menjadi Rp1,17 triliun dari Rp1,12 triliun pada akhir 2021.
Dengan kinerja 2022 yang cemerlang, Kambiyanto optimistis dalam menyusun rencana bisnis tahunan untuk 2023 dengan proyeksi target pertumbuhan penjualan bersih dan laba bersih masing-masing sekitar 16,0 persen dan 9,0 persen dari realisasi 2022.
"Sikap optimistis didukung oleh prospek properti yang berkorelasi dengan kebutuhan bahan bangunan akan tetap baik dalam kondisi apapun mengingat pembangunan perumahan masih menjadi salah satu prioritas pemerintah. Sehingga permintaan terhadap bahan bangunan akan tetap ada yang pada akhirnya akan berpengaruh positif terhadap kinerja perseroan," tutupnya.