Ilustrasi. FOTO: AFP
New York: Bursa saham Amerika Serikat (AS) berakhir bervariasi pada akhir perdagangan Rabu waktu setempat (Kamis pagi WIB), karena investor khawatir Federal Reserve belum selesai dengan siklus pengetatannya. Sejauh ini, suku bunga The Fed terus naik guna meredam ledakan inflasi.
Mengutip Xinhua, Kamis, 8 Juni 2023, indeks Dow Jones Industrial Average naik 91,74 poin atau 0,27 persen menjadi 33.665,02. Sedangkan indeks S&P 500 turun 16,33 poin atau 0,38 persen menjadi 4.267,52. Indeks Komposit Nasdaq merosot 171,52 poin atau 1,29 persen menjadi 13.104,90.
Sebanyak enam dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di area hijau, dengan energi dan real estate memimpin kenaikan dengan naik masing-masing 2,65 persen dan 1,75 persen. Sementara itu, jasa komunikasi dan teknologi memimpin penurunan dan masing-masing turun 1,87 persen dan 1,62 persen.
Saham AS sebagian besar lebih rendah pada Rabu waktu setempat di tengah kekhawatiran atas keputusan kebijakan moneter Federal Reserve minggu depan. Keputusan tak terduga Bank of Canada untuk menaikkan suku bunga dan melanjutkan pengetatan moneter membuat investor merasa khawatir dengan situasi serupa di Amerika Serikat.
"Saham menurun setelah investor ketakutan ketika Bank of Canada (BOC) memulai kembali kampanye kenaikan suku bunga mereka. Bank sentral Kanada dipandang sebagai salah satu pemimpin dalam hal proaktif dengan kebijakan moneter," kata Analis Pasar Senior Oanda Edward Moya.
"Mereka adalah yang pertama menaikkan suku bunga pada 2022 dan kemudian menahannya awal tahun ini. Dewan Komisaris memberi sinyal lebih banyak kenaikan suku bunga dapat terjadi dan membuat semua orang memikirkan kembali bahwa The Fed melakukan kenaikan di Juli," kata Moya.
Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) memiliki kemungkinan sekitar 35 persen untuk menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin pada pertemuannya pada 14 Juni, menurut data dari CME FedWatch Tool. Angka itu naik dari sekitar 20 persen pada satu hari yang lalu.
Wakil Kepala Ekonom AS Capital Economics Andrew Hunter menilai tampaknya ada cukup dukungan pada FOMC untuk jeda di pertemuan minggu depan. Akan tetapi pernyataan dan proyeksi baru akan memperjelas ini bukan akhir dari siklus kenaikan suku bunga acuan.
"Kami sekarang memperkirakan suku bunga akan dinaikkan lagi pada pertemuan Juli. Meskipun kami masih berpikir penurunan inflasi dan pertumbuhan PDB yang lemah akan meyakinkan Fed untuk segera pindah ke side-line, sekarang kemungkinan memakan waktu hingga awal tahun depan untuk pejabat siap memulai pemotongan lagi," pungkas Hunter.