Ilustrasi perikanan. Foto: MI/Oky Lukmansyah.
Jakarta: Kehadiran Solar Dryer Dome (SSD) diharapkan bisa memenuhi kebutuhan Kelompok Wanita Tani (KWT) Bedetan Perancak, Jembrana, Bali, akan sistem pengeringan ikan yang sejalan dengan komitmen pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) yang didorong pemerintah.
Pembangunan teknologi terapan pengering ikan berupa Solar Dryer Dome, tempat pembersihan ikan, kubah pengering surya, ruang pengemasan bisa memenuhi kebutuhan produksi KWT Bedetan Perancak. Teknologi ini bisa membantu Kabupaten Jembrana dalam mengembangkan menu Bedetan yang menggunakan bahan dasar ikan lemuru yang dibedet atau dibersihkan isinya, kemudian dibelah menjadi pipih dan dijemur di bawah sinar matahari.
Pembangunan SSD ini diharapkan dapat membantu ibu-ibu anggota KWT dalam meningkatkan kualitas dan standarisasi dalam menghasilkan ikan kering. Sebab, ikan-ikan yang dikeringkan dalam SDD hasilnya akan relatif baik dalam mempertahankan nutrisi, warna, maupun rasa.
"Kami mencermati UMKM menjadi salah satu motor penggerak perekonomian di Indonesia. Maka dari itu, sebagai perbankan nasional kami pun senantiasa aktif mendukung pengembangan potensi lokal, kuliner lokal, dan pemberdayaan perempuan, salah satunya dengan berkolaborasi membangun SSD di Jembrana yang dapat dimanfaatkan oleh ibu-ibu Kelompok Wanita Tani yang ingin meningkatkan kualitas dan standar produk ikan kering dalam menu Bedetan Jembrana," kata EVP Commercial & SME Bank Central Asia (BCA) Freddy Iman, dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 9 Juni 2023.
Dia mengatakan pembangunan ini mewujudkan cita-cita Kelompok Wanita Tani dalam meningkatkan kualitas produksi Bedetan, memperluas jangkauan pasar, yang pada akhirnya turut membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat Jembrana, khususnya di Desa Perancak.
Sementara itu, Direktur Sustain and New Product Development PT Impack Pratama Industri Sugiarto menjelaskan bahwa pembangunan Solar Dryer Dome, tempat pembersih ikan dan tempat pengemasan produk Bedetan ini diharapkan dapat membantu ibu-ibu KWT dalam mempersingkat waktu pengeringan dan meningkatkan kualitas produksi.
"Diharapkan ibu-ibu dapat turut berkontribusi dalam memperbaiki perekonomian keluarga," tegas dia.
