Ilustrasi. FOTO: AFP
Manila: Bank Dunia mengatakan perekonomian Filipina siap untuk berkembang lebih cepat dari yang diperkirakan pada tahun ini, meskipun masih terlihat melambat dibandingkan dengan 2022. Kondisi itu berkat permintaan domestik yang kuat walau inflasi masih tinggi dan kondisi fiskal yang ketat.
Bank Dunia memprediksi Produk Domestik Bruto (PDB) Filipina tumbuh 6,0 persen di tahun ini, naik dari perkiraan sebelumnya sebesar 5,4 persen pada Desember dan 5,6 persen pada April. Lembaga dunia itu mempertahankan perkiraan pertumbuhannya di 5,9 persen untuk 2024 dan 2025.
"Meski kondisi eksternal lemah, permintaan domestik yang kuat akan mendorong pertumbuhan ekonomi tahun ini," kata Ekonom Senior Bank Dunia Ralph Van Doorn, dilansir dari The Business Times, Kamis, 8 Juni 2023.
Ia menambahkan konsumsi akan didukung oleh lapangan kerja yang lebih baik, pengiriman uang yang stabil, dan sentimen konsumen yang lebih baik. PDB negara Asia Tenggara itu naik 6,4 persen secara tahun-ke-tahun pada kuartal pertama, dengan Pemerintah Filipina menargetkan pertumbuhan 6,0-7,0 persen sepanjang tahun.
"Namun, risiko penurunan termasuk kemungkinan inflasi global yang lebih tinggi dari perkiraan, kondisi keuangan global yang lebih ketat, dan peningkatan ketegangan geopolitik. Di dalam negeri, ancaman pola cuaca El Nino dan kemacetan pasokan merupakan risiko utama," kata Van Doorn.
Bank Dunia mengatakan Pemerintah Filipina harus mengatasi tekanan inflasi melalui langkah-langkah moneter dan non-moneter, meningkatkan pendapatan, menerapkan reformasi investasi, dan beralih ke sumber energi yang lebih berkelanjutan.
Inflasi tahunan Filipina turun untuk bulan keempat berturut-turut di Mei menjadi 6,1 persen. Inflasi utama dalam lima bulan pertama di 2023 rata-rata 7,5 persen, masih jauh di atas target bank sentral 2,0-4,0 persen untuk tahun ini.