NEWSTICKER

MRT akan Sediakan Hunian untuk Milenial di Kawasan TOD

MRT Jakarta

MRT akan Sediakan Hunian untuk Milenial di Kawasan TOD

N/A • 9 June 2023 19:48

PT MRT Jakarta (Perseroda) terus mengoptimalkan pembangunan kawasan berorientasi transit atau Transit Oriented Development (TOD) di DKI Jakarta. Kehadiran MRT Jakarta melalui infrastrukturnya menciptakan nilai tambah (value creation) baru di sepanjang jalurnya.
Saat ini MRT tengah mengembangkan bisnis properti. Bisnis properti ini menjadi bagian dari klaster aliran pendapatan kawasan berorientasi transit atau TOD. Salah satunya adalah penyediaan hunian terjangkau yang terintegrasi dengan kawasan TOD bernama Alaspadu dan Rumapadu.

Kepala TOD Business Generation Department, Raihan Kusuma mengatakan, ada tantangan minimnya penguasaan aset untuk pengembangan TOD di Jakarta. Karena itulah penyediaan unit hunian TOD tak harus membangun baru, tetapi bisa juga dilakukan dengan cara mengakuisisi bangunan yang sudah ada.

"Kita sebagai pengelola kawasan berkewajiban menyediakan hunian yang bisa dibilang affordable ( bagi kelas menengah). Karena kan sudah ada yang main di kelas lainnya di mana rata-rata di Jakarta per square meter udah Rp40 juta, which is harga sewa apartemen udah Rp2-4 M. Itu gak afford bagi kaum milenial," jelasnya dalam kelas MRT Fellowship Program 2023 di Wisma Nusantara, Jakarta Pusat, Rabu 31 Mei 2023 sore.
Selain itu MRT juga memanfaatkan aset milik Pemprov DKI Jakarta di kawasan TOD untuk dikelola dengan berbagai macam skema bisnis, termasuk penyediaan hunian.

Cara lainnya dengan memanfaatkan aset milik pemerintah yang berada di sekitaran stasiun MRT. Seperti misalnya melakukan revitalisasi Taman Literasi Martha Christina Tiahahu yang berlokasi dekat dengan Stasiun MRT Blok M di Jakarta Selatan. Taman tersebut dipercantik serta memiliki lapak yang bisa disewakan para tenant.

"Ini keunikan inovasi kita, bisa meningkatkan area publik dan bisa mendapatkan revenue," jelasnya.
"Di sini MRT sebagai pengelola kawasan kita meng-encourage pemprov agar asetnya tidak terbengkalai," tambahnya.
Tak hanya aset milik pemerintah, MRT bisa juga mengembangkan TOD dengan memanfaatkan lahan milik privat maupun mengupayakan pembangunan interkoneksi. Seperti misalnya pembangunan interkoneksi layang yang menghubungkan Stasiun MRT Jakarta Blok M BCA dengan Blok M Plaza.

"Contoh suksesnya ada di Blok M ya. Blok M Mal itu sebelum ada MRT udah seperti mati suri. Tapi ketika bekerja sama dan mereka mau terkonek langsung dengan MRT, okupansinya udah lebih dari 100?n waiting list tenant-tenant yang mau masuk Blok M," terangnya lagi.
Konsep hunian yang disediakan terbagi menjadi dua jenis, yaitu Alaspadu dan Rumahpadu. Perbedaan keduanya terletak pada jenis huniannya. Alaspadu merupakan hunian dengan konsep sewa co-living (kos) sedangkan Rumahpadu berjenis apartemen.
Adapun hunian ini ditargetkan untuk masyarakat dengan ekonomi kelas menengah ke atas yang memiliki gaji Rp7 juta hingga Rp20 juta per bulan.

“Hunian terjangkaunya MRT itu berada di segmen Rp 7-20 juta gajinya, kalau kita lihat Bappenas, 30 persen gaji mereka itu di-spent untuk hunian, di mana cicilannya itu which is di sekitaran Rp 5-7 juta,” tuturnya.

Penyediaan hunian sewa Alaspadu dan Rumahpadu ini merupakan bagian dari program Jakhabitat yang dikelola oleh Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Pertanahan Provinsi DKI Jakarta.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Metrotvnews.com

(Heru Nazar)

Tag

mrt