Dikarenakan tidak ada jembatan penyeberangan, warga terpaksa menyeberangi sungai untuk mengantarkan jenazah ke tempat pemakaman setempat. (MGN/Suranto)
Lampung: Sebuah rekaman video amatir menunjukan sejumlah warga mengusung jenazah dengan menyeberangi sungai Way Pemerihan, Lampung, guna mencapai tempat pemakaman umum (TPU).
Parahnya kondisi sungai sedang meluap, sehingga jenazah harus dihanyutkan dengan batang pisang yang diikatkan ke keranda.
Aksi itu mendapatkan sorotan publik. Pasalnya Sungai Way Pemerihan merupakan satu-satunya akses menuju tempat pemakaman.
Ketiadaan jembatan penghubung antara pemukiman warga dan TPU membuat warga harus berjibaku menyebrangi derasnya arus sungai untuk memakamkan warga yang meninggal.
Surono, juru kunci pemakaman setempat menjelaskan warga terpaksa menghanyutkan keranda untuk mencapai lokasi bila mana air sungai tinggi. Hal itu sudah dilakukan masyarakat selama puluhan tahun.
"Sudah beberapa kali, kalau orang meninggal antara Januari-Desember kita khawatirkan. Kita harus menggunakan getek, karena airnya besar," ujar Surono.
Surono berharap secepatnya pemerintah daerah maupun pemerintah provinsi segera membuatkan jembatan penghubung dari pemukiman ke pemakaman setempat.
Kepala pekon (desa) setempat Subantoro mengatakan lokasi makam tersebut masuk ke dalam kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS).
Pihak balai besar TNBBS pun sudah mengizinkan pemerintah pekon untuk membangun jembatan penghubung. Namun keterbatasan anggaran dana desa, belum mampu membangun jembatan penghubung.
"Balai Besar sudah mengizinkan untuk mendirikan bangunan. Cuma kendalanya menginggat anggaran pekon ini sangat minim masih susah. Keinginan masyarakat ini dibuatkan jembatan gantung untuk akses ke makam," ujar Subantoro.
Sebelumnya, Subantoro mengaku telah mengajukan bantuan ke pemerintah provinsi. Namun sampai saat ini belum ada tanggapan sama sekali. Ia berharap pemerintah dapat segera merespon keluhan masyarakatnya dan membangun jembatan penghubung.