Warga berfoto di depan pesawat Tiongkok C919. (EPA)
Beijing: Pesawat jet penumpang pertama buatan Tiongkok berhasil melakukan penerbangan komersial perdananya pada Minggu, 28 Mei 2023. Hal ini pun menandai tonggak sejarah di saat Tiongkok berupaya untuk bersaing dengan Barat di pasar penerbangan global.
Pemerintah Tiongkok berharap pesawat jet komersial C919 ini mampu menyaingi model asing seperti Boeing 737 MAX dan Airbus A320, meski masih banyak komponennya, termasuk mesin yang berasal dari luar negeri.
Tak hanya itu, pesawat jet buatan dalam negeri itu juga diharapkan dapat mengurangi ketergantungan Tiongkok terhadap teknologi asing mengingat hubungannya dengan Barat tengah memburuk.
"Di masa depan, sebagian besar penumpang akan dapat memilih untuk bepergian dengan pesawat besar yang diproduksi di dalam negeri," kata penyiar negara CCTV, dikutip dari Channel News Asia, Senin, 29 Mei 2023.
Lebih lanjut, pesawat yang diproduksi oleh Commercial Aviation Corp of China (COMAC) tersebut diketahui mengangkut sebanyak 130 penumpang. Pesawat berbadan ramping itu lepas landas dari Bandara Hongqiao Shanghai ke Beijing pada Minggu pagi.
Penerbangan China Eastern Airlines MU9191 dari Shanghai ini pun “tiba dengan lancar” di Beijing tepat pukul 12.30 malam waktu setempat. Waktu tiba tersebut pun lebih cepat sekitar 40 menit dari yang dijadwalkan.
"(Penerbangan) sangat mulus, nyaman dan berkesan. Saya pikir saya akan mengingat momen ini dengan penuh kasih sayang untuk beberapa waktu yang akan datang," kata seorang penumpang pria kepada CCTV.
Direktur pemasaran dan penjualan COMAC, Zhang Xiaoguang, mengatakan kepada kantor berita Xinhua bahwa penerbangan itu merupakan "upacara kedewasaan (untuk) pesawat baru." Zhang juga menambahkan bahwa C919 "akan menjadi lebih baik jika bisa bertahan dalam uji coba pasar.”
Mulai Senin, C919 pun akan beroperasi pada rute reguler China Eastern antara Shanghai dan kota barat daya Chengdu. Terlebih, COMAC juga berencana untuk meningkatkan kapasitas produksi tahunan menjadi 150 model dalam waktu lima tahun. (Arfinna Erliencani)