Hanta Yuda: Prabowo Butuh Cawapres yang Bisa Memenangkan Pemilu

Setelah Prabowo Subianto menyatakan kembali maju sebagai bakal calon Presiden di Pemilu 2024, Partai Golkar dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) langsung berebut menyodorkan masing-masing nama ketua untuk menjadi pendamping Prabowo.

Menurut Hanta Yuda, kedua partai tersebut belum tentu dipilih oleh Prabowo, karena cawapres yang dibutuhkan Prabowo bukan sekedar melengkapi tiket, tapi sosok yang bisa melengkapinya memenangkan pemilu. 

"Dua kali pemilu Prabowo kalah, maka saat ini cawapres yang dibutuhkan Prabowo bukan sekedar melengkapi tiket tapi yang bisa melengkapinya memenangkan pertarungan," ucap Politracking Indonesia Hanta Yuda.

Hanta Yuda mengatakan, kedua partai tersebut memiliki logika politik. Partai Golkar merasa sebagai partai yang lebih besar dari PKB, namun berbeda koalisi. Sementara itu PKB dianggap lebih berhak. 

"Partai Golkar akan mengatakan dua hal yakni, karena Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) adalah capres Prabowo Subianto dan Golkar dianggap dari KIB maka capresnya dari KIB juga. Kedua, Golkar akan merasa sebagai partai yang lebih besar dari PKB," Politracking Indonesia Hanta Yuda. 

Partai Gerindra tidak mau banyak berkomentar ketika ditanya wartawan soal manuver Partai Golkar dan PKB, yang saling berebut menjadi nomor dua di koalisi. 

Namun, manuver yang dilakukan PKB dengan menyodorkan nama Cak Imin sebagai pendamping Prabowo dimentahkan Partai Golkar.

Pengamat Sebut Prabowo Ingin Lepas dari Bayang-Bayang Jokowi

Wacana Prabowo-Gibran untuk Pilpres 2024, Jokowi: Tidak Realistis

Presiden Jokowi menilai ide menduetkan Prabowo Subianto dengan Gibran Rakabuming Raka dalam Pilpres 2024 sangat tidak realistis. Dia mengingatkan bahwa putra sulungnya belum cukup umur.

Penolakan Jokowi terhadap wacana duet Prabowo-Gibran merujuk aturan dalam UU 7/2017 tentang Pemilihan Umum. Bahwa salah satu syarat bagi kandidat bakal capres dan cawapres adalah berusia minimal 40 tahun ketika didaftarkan sebagai calon kontestan pilpres ke KPU. 

Sedangkan saat ini Gibran Rakabuming Raka usianya masih 35 tahun. Giran yang dua tahun terakhir menjabat sebagai Walikota Surakarta tersebut lahir pada Oktober 1987.

Gibran yang sedang bersiap menjadi kontestan Pilgub Jawa Tengah 2024, pamor politiknya sedang moncer. Menurut hasil jajak pendapat LSI yang diumumkan April lalu, elektabilitas Gibran sebagai kandidat bakal cawapres 2024 melampaui Puan Maharani (Ketua DPR/elit PDIP) dan Mahfud MD (Menko Polhukam).

Elektabilitas yang Gibran raih bersaing ketat dengan Khofifah Indar Parawansa (Gubernur Jawa Timur), Erick Thohir (Menteri BUMN) dan Ridwal Kamil (Gubernur Jawa Barat). Tak heran bila Gibran oleh beberapa kalangan disebut layak jadi kandidat pendamping Prabowo Subianto melaju ke Pilpres 2024.

Ada faktor lain yang mendorong munculnya ide memasangkan Gibran dengan Prabowo. Yaitu kedekatan antara Gibran dengan Prabowo yang beberapa kali tampil di media massa. 

PDIP Buka Peluang Duet Ganjar-Prabowo

PDIP menjadi salah satu parpol yang diundang dalam pertemuan dengan Presiden Joko Widodo. Muncul dugaan bahwa pertemuan itu bertujuan untuk menjodohkan bacapres yang diusung PDIP, Ganjar Pranowo; dengan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

Diketahui, Ganjar dan Prabowo kini masih menduduki top tiga di sejumlah lembaga survei elektabilitas. Mereka telah ditetapkan sebagai capres dari masing-masing partai politiknya.

"Tidak mungkin ada dua capres, tetapi politik kita bersifat dinamis, tetapi semua kemungkinan masih bisa terjadi," tuturnya.

Presiden Jokowi telah melaksanakan pertemuan dengan enam parpol di Istana Negara, Jakarta Pusat, Selasa (2/5/2023). Ketua DPP PDIP, Ahmad Basarah mengatakan semua perbincangan yang dilakukan bersama presiden merupakan hal yang lumrah.

"Saat ini kita masih berada pada fase penyisihan, para partai politik saling menawarkan (bakal) capres dan (bakal) cawapresnya," ucap Ahmad Basarah dalam program Kontroversi Metro TV, Kamis (4/5/2023).

Ahmad tidak mengungkapkan secara gamblang apakah keduanya cocok untuk dijadikan pasagan bacapres dan bacawapres dalam pilpres 2024. Namun, Ia mengatakan politik Indonesia saat ini bersifat dinamis.

Gerilya Prabowo Raih Dukungan Purnawirawan

Setelah PDI Perjuangan menetapkan Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden di pemilu 2024, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto langsung tancap gas bergerilya ke para purnawirawan. Niat mantan rival Jokowi yang kemudian diangkat jadi Menteri Pertahanan itu maju kembali sebagai calon presiden di pemilu 2024 mendatang mendukung para purnawirawan. 

Beberapa hari setelah Lebaran, Prabowo Subianto datang menemui sejumlah jenderal purnawirawan. Setelah awal dilakukan Prabowo dengan menemui Laksamana Purnawirawan Widodo AS, lalu dilanjutkan bertemu Try Sutrisno hingga Wiranto.

Setelahnya, Prabowo mengumpulkanpurnawirawan di Yogyakarta. Sejumlah purnawirawan jenderal hadir antara lain, mantan Panglima ABRI Wiranto dan mantan Kepala Staf TNI AD Subagyo HA. 

Selama pertemuan berlangsung, Prabowo diserukan untuk kembali maju sebagai calon presiden di pemilu 2024. Prabowo juga menyinggung soal sindiran dari sejumlah pihak terhadap dirinya yang dinilai tidak kapok berulang kali maju pilpres tapi selalu gagal. Prabowo menegaskan dirinya tidak kapok maju pilpres karena sejak awal masuk militer dididik untuk tidak menyerah.

Sementara itu, mantan Panglima ABRI Jenderal Purnawirawan Wiranto yang hadir dalam pertemuan itu mendukung juniornya maju kembali dalam pemilu Presiden 2024 mendatang. Wiranto yang kini menjabat sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Presiden itu mendukung penuh langkah Prabowo. Menurutnya, Prabowo harus kembali ke medan pertempuran di pemilu presiden 2024 mendatang. 

Gerilya politik yang dilakukan Prabowo ke para purnawirawan diyakini sebagai bentuk keseriusannya maju kembali sebagai calon presiden. Apalagi, dalam beberapa kesempatan, Prabowo menjawab secara lugas menolak wacana ataupun tawaran sebagai posisi calon wakil presiden. 

Pengamat: Duet Ganjar-Prabowo Sulit Direalisasikan

Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto disebut-sebut sebagai pasangan potensial untuk memenangkan Pemilu 2024. Menanggapi hal itu, Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan bahwa keinginan sebagian pihak untuk menduetkan pasangan Ganjar-Prabowo sulit direalisasikan.

"Keinginan sebagian pihak untuk menduetkan Ganjar dan Prabowo Subianto itu akan menemui kegagalan," kata Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi di program Metro Hari Ini Metro TV, Kamis (4/5/2023).

Hal itu dapat dilihat melalui survei-survei kredibel yang dirilis pada hari sebelumnya. Menurut Burhanuddin Muhtadi, survei itu menunjukkan ketidakpastian publik dalam memilih capres dan cawapresnya.

"Survei itu menunjukkan ketidakpastian siapa capres yang akan dipilih oleh publik, terbukti dari 3 nama teratas, selisihnya tidak ada yang dominan," ucap Burhanuddin.

Burhanuddin menilai bahwa ke depannya Ganjar dan Prabowo bukan lagi sebagai pasangan, namun akan menjadi duel di Pemilu 2024. 

"Jadi yang terjadi bukan duet Ganjar dan Prabowo, namun duel Ganjar dan Prabowo," ujarnya.

Sebelumnya, enam ketum parpol berkumpul bersama Presiden Jokowi di Istana Negara, Jakarta pada, Selasa (2/5/2023) malam. Hal itu terjadi setelah poros koalisi semakin sulit ditebak.

Adapun wacana menduetkan Ganjar dengan Prabowo sudah muncul sejak lama. Hal itu jauh sebelum PDI Perjuangan mendeklarasikan Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden.

Kendati demikian, Prabowo memberi isyarat untuk menolak ajak tersebut, lantaran dirinya sudah diberikan mandat oleh Gerindra. Sebab, secara kalkulasi politik bahwa Prabowo tentu akan rugi bila hanya menjadi pendamping Ganjar.

Survei LSI: Elektabilitas Prabowo Subianto Tertinggi

Hasil survei dari Lembaga Survei Indonesia (LSI) menunjukan elektabilitas Prabowo Subianto sebagai calon presiden 2024 berada di urutan pertama dengan perolehan 18,3 persen. Sedangkan urutan kedua ditempati oleh Ganjar Pranowo dengan angka 16,2 persen dan Anies Baswedan diurutan ketiga dengan angka 13,1 persen. 

Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan menyebut elektabilitas Prabowo terus menguat. Sementara Ganjar mengalami penurunan dan Anies mengalami penguatan tetapi tidak setinggi Prabowo. 

"Kalau dibandingkan dengan Januari, itu (elektabilitas Ganjar) cenderung mengalami penguatan cuman penguatannya tidak setinggi yang dimiliki oleh pak Prabowo," kata Djayadi. 

Meskipun bakal capres yang diusung oleh Partai NasDem masih berada di bawah Prabowo dan Ganjar. Namun, NasDem mengaku tak khawatir. Ketua DPP NasDem, Willy Aditya justru optimis mengingat Anies belum sempat lagi untuk masuk ke daerah-daerah di Indonesia. 

Momen Prabowo Hukum Panitia untuk Squat Jump Gegara Diberi Cangkir Kosong

Momen unik terjadi, ketika Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menghukum salah seorang panitia di atas panggung. Prabowo meminta orang tersebut untuk squat jump akibat air di cangkirnya kosong.

Momen unik ini muncul saat Prabowo tengah berpidato di hadapan para pensiunan jenderal TNI-Polri dalam acara reuni akbar dan halalbihalal di Bantul, Yogyakarta. Usai memberikan pidato menggebu-gebu, Prabowo tersadar bahwa cangkir kopinya telah habis dan kosong.

Prabowo pun memperlihatkan cangkirnya pada tamu yang datang. Kemudian, Ia meminta panitia naik ke atas panggung untuk bertanggung jawab. Sebelum turun, panitia itu pun diminta untuk squat jump terlebih dahulu.

Prabowo Hadiri Reuni Akbar Purnawirawan PPIR

Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto mendatangi pertemuan Persatuan Purnawirawan Pejuang Indonesia Raya di Gedung Yogya Expo Center, Yogyakarta, Rabu (3/5/2023).

Pertemuan antara Prabowo dengan PPIR ini bertajuk Reuni Akbar dan Halal Bihalal Purnawirawan TNI-Polri.  Selain itu, kedatangan Prabowo disambut dengan teriakan "Prabowo Presiden" dari para peserta yang hadir.

Temui Prabowo, Wiranto Ajak Mantan Kader Hanura Gabung ke Gerindra

Ketua Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Wiranto mengunjungi kediaman Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Dalam kunjungan itu, Wiranto janji akan mengajak eks kader Hanura untuk bergabung dengan Gerindra.

Suasana cair terlihat saat dua politikus mantan militer bertemu menjelang tahun politik. Jenderal Purnawirawan Wiranto yang juga pencetus lahirnya Partai Hanura, mengunjungi juniornya di ABRI pada era orde baru, Letjend Purnawirawan Prabowo Subianto yang saat ini sudah dicapreskan oleh Gerindra dan PKB.

Dalam pertemuan ini, kedua politikus ini saling memberi tanda untuk bekerja sama dalam perhelatan politik tahun depan. Wiranto ingin berjuang dalam kontestasi Pilpres 2024 bersama Gerindra.

Sedangkan, Prabowo menimpali dengan sambutan 'stop kita diadu-adu'. Prabowo merasa selama ini ia dengan Wiranto sering dianggap pihak yang selalu berseteru dalam hingar bingar politik.

Menerka Kandidat Bakal Cawapres 2024

Setelah sosok-sosok capres terpetakan,  siapa saja figur calon cawapres yang akan diusung menjadi pertanyaan. Walau berstatus orang nomor dua, posisi cawapres tetap menarik bagi elit politik di Indonesia. Siapa yang bakal dipasangkan dengan Ganjar misalnya, masih menjadi tanda tanya. Presiden Joko Widodo yang dahulu kerap melempar sinyal kini tampaknya bersikap lebih netral.

Perayaan Idulfitri menjadi momen silaturahmi dan bisa jadi arena melakukan lobi. Hanya berselang sehari setelah Bacapres PDI Perjuangan dideklarasi, Prabowo terbang ke Solo untuk menemui Presiden Jokowi. Meski mengaku hanya silaturahmi, banyak yang menduga Prabowo datang untuk berkonsultasi.

Menduetkan Prabowo dan Ganjar Pranowo akan menciptakan koalisi jumbo, berisi partai-partai pendukung pemerintahan Joko Widodo. Namun, dengan status baru Ganjar sebagai bakal calon presiden sulit membayangkan negosiasi politik masih dapat berproses.

Sulit dibayangkan, Prabowo dan Gerindra bersedia menjadi nomor dua. Secara pengalaman, Prabowo sudah tiga kali bertarung di pilpres. Sebagai cawapres megawati dalam Pilpres 2009, bersanding dengan Hatta Rajasa pada Pilpres 2014 dan berpasangan dengan Sandiaga Uno pada Pilpres 2019.

Gerindra juga pastinya kukuh mengusung Prabowo sebagai capres untuk mendulang efek ekor jas yang diyakini mendongkrak perolehan suara saat pemilu legislatif. Ditambah, elektabilitas Prabowo juga tengah moncer. Menurut rilis survey LSI pada awal April, elektabilitas Prabowo berada pada 30% sedangkan elektabilitas Ganjar merosot 8% menjadi 27%.

Para politisi harusnya sudah mengkalkulasi, Ganjar yang mendapat restu Megawati. Para politisi tentunya juga sudah menyiapkan beragam skenario untuk menyikapi pencapresan Ganjar Pranowo.

Partai Persatuan Pembangunan (PPP), bergegas ikut mendukung pencapresan Ganjar Pranowo. Sebagai maharnya, PPP berharap kadernya dipinang sebagai cawapres.

Sejauh ini, belum ada kejelasan siapa sosok yang bakal diusung PPP sebagai cawapres. Namun banyak yang menduga, sosok itu adalah Sandiaga Uno, yang belakangan menjalin komunikasi intensif dengan PPP. Pekan ini, Sandi juga secara resmi pamit dari Partai Gerindra. Surat pengunduran diri diserahkan langsung pada ketua harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad.  

PPP belum mengkonfirmasi, soal bergabungnya Sandi. Pelaksana tugas Ketua Umum PPP menyatakan, Sandi harus menyelesaikan dulu pengunduran dirinya dari Gerindra. 

Sementara, di kubu koalisi Kebangkitan Indonesia Raya, deklarasi pencapresan Ganjar agaknya disambut gembira. Jika Ganjar dan Prabowo menyandang status bakal calon presiden tentu memperbesar peluang Ketua Umum PKB menjadi cawapres.

Sejauh ini juga belum ada bocoran mengenai sosok yang akan berpasangan dengan Anies Baswedan.

Survei Poltracking: Prabowo-Erick Thohir Jadi Capres-Cawapres Elektabilitas Tertinggi

Hasil survei Poltracking Indonesia menunjukkan Prabowo Subianto meraih posisi sebagai calon presiden dengan elektabilitas tertinggi. Sementara posisi calon wakil presiden dengan elektabilitas tertinggi ditempati oleh Erick Thohir. 

Berdasarkan survei tatap muka yang digelar Poltracking Indonesia sejak Februari hingga April 2023, Prabowo Subianto meraih elektabilitas tinggi dengan capaian 30,1 persen. 

Ganjar Pranowo menempati posisi kedua dengan capaian 28,3 persen. Sementara Anies Baswedan berada di posisi ketiga dengan capaian 20,4 persen. 

Selain itu, hal yang menarik berada di hasil survai cawapres. Menteri BUMN, Erick Thohir tercatat sebagai sosok dengan elektabilitas tertinggi dengan capaian 17,1 persen. 

Sedangkan Sandiaga Uno menempati posisi kedua dengan capaian 15,5 persen. Dan Ridwan Kamil berada di posisi ketiga dengan capaian 13,5 persen. 

Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda menyatakan selain adanya momentum politik pada beberapa bulan kedepan, sosk cawapres juga turut mendongkrak elektabilitas pasangan capres-cawapres pada kontestasi Pilpres 2024 mendatang. 

Wasekjen PKB: Cak Imin Berpotensi Jadi Bacawapres Prabowo

Suasana hangat tampak dalam pertemuan dua ketua umum partai koalisi Indonesia Raya, yakni Prabowo Subianto dan Muhaimin Iskandar, Jumat (28/4/2023) sore. Wakil Sekertaris Jenderal PKB, Syaiful Huda menilai Cak Muhaimin Iskandar dimungkinkan menjadi pendamping Prabowo Subianto.

"Pada konteks konfigurasi dan fatsun politik dalam koalisi Gerindra secara perolehan kursi dan suara lebih besar Gerindra tentu fatsun politik kita pegang, walaupun Muktamar memandatkan Cak Imin sebagai calon presiden, tentu kita akan berkompromi dan paling tidak sebagai wakil presiden," ujar Syaiful Huda. 

Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya yang terdiri dari Gerindra dan PKB menyebut akan terus solid hingga Pemilu 2024. Syaiful Huda mengatakan jika Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya membuka peluang bagi partai lain untuk bergabung.

Syaiful menambahkan, jika Partai Golkar bergabung, maka formasi Capres dan Cawapres nanti yakni Prabowo dan Cak Imin sebagai pendampingnya.

"Kalau merujuk kepada mandat Muktamar, PKB memandatkan kepada Cak Imin untuk maju sebagai capres, tentu karena tidak sampai 20% tentu akan ada kompromi, sejak awal PKB komitmen untuk memegang fatsun politik termasuk PKB berkomitmen ketika sudah bersepakat dengan partai tertentu untuk bekerja sama, kami juga akan mempertahankan sampai di titik akhir," ujar Syaiful Huda.

Selain itu, Syaiful menyebut Ditkum Piagam kerja sama PKB dengan Gerindra akan terus membuka pintu koalisi kepada partai lain.

Prabowo-Cak Imin: KKIR Solid dan Kuat

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum PKB Cak Imin menggelar pertemuan hari ini, Jumat (28/4/2023) malam. Keduanya menegaskan bahwa KKIR solid, kuat dan tidak ingin lompat kemana-mana. 

Selain itu, KKIR juga menyatakan masih sangat terbuka jika ada partai lain yang ingin bergabung. 

Partai Gerindra memastikan menjagokan Prabowo Subianto sebagai bakal capres dalam Pilpres 2024. Sebagai bakal cawapresnya, PKB mewacanakan Muhaimin Iskandar.  

Awak media sempat bertanya mengenai peluang berpasangan dengan Cak Imin, Prabowo tidak menjawab secara tegas.

"Kita tidak mau terlalu banyak lompat sini, lompat sana," kata Prabowo.

Pertemuan antara Prabowo dengan Cak Imin berlangsung selama dua jam. Agenda pertemuan diakui membahas dinamika politik terkini menjelang Pemilu dan Pilpres 2024. 

"Pertemuan ini semakin memperkuat Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR)," kata Cak Imin dalam kesempatan yang sama.

Cak Imin: Koalisi PKB-Gerindra untuk Kepentingan Indonesia

Ketum PKB Muhaimin Iskandar menegaskan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) tetap solid. Cak Imin juga menyebut, koalisi yang terdiri dari PKB dan Partai Gerindra tersebut dibangun untuk kepetingan Indonesia. 

Hal tersebut disampaikan Cak Imin dalam keterangan pers pertemuan dengan Ketum Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Pertemuan berlangsung di Jl. Kertanegara, Jakarta Selatan, Jumat (28/4/2023). 

"Pertemuan ini untuk membangun komitmen, memperbarui semangat kerja sama dan koalisi untuk kepentingan Indonesia masa depan. Terutama keberadaan koalisi ini memang dibangun untuk Indonesia raya, untuk Indonesia yang lebih baik," kata Cak Imin, Jumat (28/4/2023).

Cak Imin juga mengajak partai politik lain bergabung dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR). Koalisi yang menggadang-gadang Prabowo Subianto sebagai bakal capres tersebut yakin memenangkan Pilres 2024. 

"Kita yakin optimis akan bersama dengan partai lain yang bergabung. Kita akan bekerja sama lebih keras memenangkan pilpres," ungkap Cak Imin.

Ditanya Siapa Bakal Cawapresnya, Prabowo: Kita Tidak Mau Lompat Sini, Lompat Sana

Temui Prabowo, Cak Imin Ajak Parpol Lain Bergabung ke KKIR

Prabowo dan Cak Imin Bertemu Bahas Dinamika Politik

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (Cak Imin) melakukan kunjungan ke kediaman Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Jumat (28/4/2023) sore. Dua partai dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya ini bertemu untuk membahas beberapa agenda. 

Dalam pertemuan kali ini, Cak Imin didampingi Wasekjen PKB Syaiful Huda bertemu Prabowo Subianto beserta jajarannya. Termasuk Iwan Bule, anggota Partai Gerindra yang baru dilantik sebagai Wakil Dewan Pembina Partai Gerindra. 

Pertemuan ini menjadi ajang silaturahmi dan halalbihalal kedua anggota Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya. 

Wasekjen PKB Syaiful Huda sempat mengungkap bahwa ada beberapa agenda yang akan dibahas dalam pertemuan kali ini. Salah satunya adalah dinamika politik yang terjadi saat ini.

Agenda pertemuan kedua partai ini disebut sebagai rutinitas yang sering dilakukan. Hal itu untuk mematangkan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya. 

Prabowo soal Kriteria Cawapresnya: Dedikasi untuk Rakyat

Ketau Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto membeberkan kriteria bakal cawapres dalam Pemilu 2023. Prabowo menyebut, sosok yang akan mendampingi dirinya harus mampu mendedikasikan diri untuk rakyat, memiliki kapasitas, kedibilitas, dan integritas. 

"Komitmen kepada Pancasila, UUD 1945, NKRI, Bhinneka Tungga Ika, persatuan, dan dedikasi kepada rakyat, saya kira itu yang penting. Tentunya kapasitas, kredibilitas, dan integritas dan hasil surveinya lumayan," ujar Prabowo.  

Putra Ahmad Dhani, Al dan El Jadi Kader Gerindra

Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto menggelar rapat koordinasi di kediamannya pada Kamis (27/4/2023) malam. Prabowo memperkenalkan kader barunya yakni dua anak musisi Ahmad Dhani, Al Ghazali dan El Rumi. 

Prabowo menyebut kehadiran anak muda merupakan masa depan partai. Selain Al dan El, mantan Ketua Umum PSSI Iwan Bule juga resmi menjadi kager Gerindra. 

"Banyak anak muda yang bergabung sama kita. Hari ini kita dapat bantuan kekuatan anak-anak muda milenial yang siap berjuang bersama kita, Al dan El. Saudara, silakan ke depan. Mereka masa depan kita semua," kata Prabowo.

Prabowo mengatakan partainya akan selalu buka jalan bagi anak muda yang ingin bergabung. Ia juga mengatakan bahwa Gerindra harus menjadi partai anak muda untuk membawa masa depan partai. 

"Jadi kami disini hanya menyiapkan jalan, untuk yang muda ini. Kita menggembleng mereka akan berjuang di masa depan," ujarnya.

Tantangan dan Strategi Anies Dulang Suara Elektoral

Prabowo Silaturahmi ke Rumah Wiranto dan Mahfud MD

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto melanjutkan rangkaian silaturahmi Idulfitri dengan berkunjung ke kediaman Menko Polhukam Mahfud MD dan Ketua Dewan Pertimbangan Presiden, Wiranto. 

Prabowo menyambangi rumah dinas Menko Polhukam Mahfud MD di Jakarta Selatan. Prabowo mengatakan, pertemuan hanya dilakukan sebatas silaturahmi di momen Lebaran. 

Prabowo mengaku mengundang Mahfud MD ke kediamannya di Hambalang, Jawa Barat. Mahfud MD menegaskan tidak ada pembicaraan politik dalam pertemuannya dengan Prabowo. 

Prabowo juga bersilaturahmi ke rumah Ketua Wantimpres Wiranto. Prabowo mengaku sangat terhormat telah diterima Wiranto. 

Sementara, Wiranto mengatakan dirinya punya riwayat hubungan yang cukup lama dengan Prabowo sejak menjadi prajurit TNI. Hubungan itu terus berlanjur hingga keduanya berada di pemerintahan. 

Wiranto: Prabowo Sudah Penuhi Kriteria Capres

Prabowo Mania Rekomendasikan Sosok Cawapres untuk Prabowo Subianto

Ketua Dewan Pembina Prabowo Mania 08, Aris Marsudiyanto memberikan rekomendasi karakteristik untuk calon wakil presiden pendamping Prabowo Subianto di Pilpres 2024.

Menurutnya, karakteristik yang cocok menjadi cawapres Prabowo merupakan sosok orang yang berkompeten, mempunyai prinsip, mempunyai jati diri, mempunyai rasa nasionalisme yang bagus dan bisa bekerja sama.

"Beliau (Prabowo) tidak membuat sektoral harus orang partai untuk wapresnya, tidak. Jadi, putra bangsa yang terbaik yang dipilih, putri bangsa yang terbaik. Kalau itu memenuhi spesifikasi yang kita harapkan dan diterima oleh partai koalisi, ya itu bisa jadi calon wakil presidennya," kata Aris Marsudiyanto

Aris menegaskan sejumlah nama dari kalangan partai politik ataupun profesional masuk dalam radar dan dianggap cocok sebagai cawapres Prabowo. Namun, nama-nama itu tentu masih harus dibicarakan dengan partai koalisi. 

PDIP Soal Prabowo Tolak Jadi Cawapres Ganjar: Kita Tidak Memaksa

PDIP tak mempermasalahklan jika Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto enggan menjadi cawapres Ganjar Pranowo. Sekjen partai berlambang banteng itu mengatakan tidak akan memaksa siapapun untuk menjadi cawapres.

"Kita kan modelnya bukan kawin paksa," ucap Sekjen DPP PDIP, Hasto Kristiyanto.

Menurut Hasto, capres dan cawapres harus memiliki kecocokan satu sama lain dalam banyak hal. Tidak boleh ada paksaan dari salah satu pihak yang nantinya justru akan menjadi bumerang untuk partainya.

Hasto juga mengatakan, demokrasi yang saat ini berjalan sifatnya dinamis. Sehingga, pihak PDIP akan melakukan kajian secara terus menerus.

Sebelumnya, saat jumpa pers usai menemui Presiden Jokowi di Solo, Prabowo ditanya soal wacana dirinya menjadi cawapres Ganjar Pranowo dalam pilpres 2024. Ketua Umum Partai Gerindra itu menjawab dengan tegas bahwa ia telah dicalonkan menjadi capres dari partainya sendiri.

Prabowo Ogah Jadi Cawapres Ganjar, PKB: Keputusan Tepat

Momen Prabowo dan Ganjar Silaturahmi Lebaran ke Jokowi

Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto bersilaturahmi dan menghadap Presiden Joko Widodo di kediamannya di Surakarta, Jawa Tengah di hari pertama Idulfitri, Sabtu (22/4/2023).

Sementara itu usai ditetapkan dan diumumkan menjadi calon presiden PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo ikut mendampingi Presiden Jokowi saat Salat Idulfitri di Masjid Sheikh Zayed, Surakarta. 

Usai bertemu Jokowi, Prabowo menegaskan menolak wacana dirinya diusung sebagai calon wakil presiden, karena ia sudah ditetapkan oleh Partai Gerindra sebagai calon presiden. 
 
Sejumlah petinggi Partai Gerindra tampak mendampingi Prabowo dalam kunjungan itu, di antaranya Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani.

Menanti Cawapres Ganjar Pranowo di Pilpres 2024

Sejumlah nama potensial muncul sebagai calon wakil presiden mendampingi Ganjar Pranowo di Pemilu 2024. Meski begitu, Ganjar meyakini PDI Perjuangan telah mempersiapkan sejumlah nama sebagai Cawapres yang akan mendampinginya.

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri akhirnya mengumumkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai Capres dari PDIP. Adapun yang menjadi pertanyaan kini, siapa nama calon Wapres yang akan mendampingi Ganjar di Pemilu 2024?

Ganjar sendiri meyakini PDIP telah mempersiapkan sejumlah nama sebagai Cawapres yang akan mendampinginya maju di ajang pilpres. Tetapi untuk nama, Ganjar mengaku belum mengetahui secara pasti.

Presiden Joko Widodo pun mengungkapkan tujuh sosok yang pantas mendampingi Ganjar sebagai Cawapres. 

Ketika ditanya wartawan, apakah Menteri Pertahanan Prabowo Subianto masuk ke dalam radar yang berpotensi dicalonkan berpasangan. Jokowi menganggap kemungkinan itu ada, bahkan Prabowo pun telah datang ke rumah Jokowi di Solo.

Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia Djayadi Hanan menilai Jokowi tengah berupaya untuk Prabowo menjadi Cawapres Ganjar, namun proses itu tentu tak mudah dilakukan. Pasalnya, Prabowo memiliki tingkat elektoral yang bersaing ketat dengan Ganjar.

Prabowo pun sepertinya tidak tertarik dengan posisi Cawapres di 2024. Prabowo menegaskan dirinya telah mendapat amanat dari partai untuk maju bertarung sebagai Capres di Pilpres 2024. Selain itu,  Prabowo menyebut posisi Partai Gerindra saat ini cukup kuat.

Selain Prabowo, sejumlah nama Cawapres yang berpotensi mendampingi Ganjar di Pemilu 2024 yang disebut Jokowi sudah dipersiapkan. Di antaranya Menteri BUMN Erick Thohir, Menko Polhukam Mahfud MD hingga Menparekraf Sandiaga Uno.

Ganjar pun mengungkapkan salah satu kriteria Cawapres yang diharapkan mendampinginya dalam Pilpres 2024 kelak dapat bekerja sama dengan dirinya.

Prabowo Temui Jokowi di Solo, Bahas Cawapres Ganjar?

Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Jokowi pada hari pertama lebaran, Sabtu (22/4/2023). Pertemuan tersebut diduga membahas perihal Bacapres Ganjar Pranowo.

Namun, hal itu dibantah Prabowo yang mengaku tidak ada pembicaraan yang terlalu politis karena Lebaran.

"Jadi tidak ada pembicaraan yang terlalu politis karena lebaran. Kalau ada, nggak cerita ke kalian, saya kira begitu,"ujar Prabowo.

Selain itu, Prabowo mengaku sempat membicarakan dinamika politik usai melakukan pertemuan yang berlangsung 1,5 jam.

"Saya lapor perkembangan berurusan dengan pertahanan kita dan sebagainya," lanjutnya.

Prabowo Tolak Wacana Jadi Cawapres Ganjar

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bersilaturahmi dan menghadap Presiden Joko Widodo di kediamannya di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (22/4/2023). Usai terpilihnya Ganjar Pranowo sebagai Capres 2024 PDI Perjuangan, Prabowo menegaskan menolak wacana dirinya diusung sebagai Cawapres.

Usai bertemu Jokowi, Prabowo ditanya wartawan terkait keputusan PDIP mengusung Ganjar Pranowo sebagai Cawapres. Prabowo pun menegaskan bahwa dirinya juga sudah ditetapkan Partai Gerindra sebagai Capres.

"Tapi kan sudah dicalonkan sebagai presiden beliau. Partai saya mencalonkan saya sebagai capres, dan partai saya agak kuat juga sekarang," kata Prabowo Subianto.

Sebelumnya, Prabowo Subianto dan rombongan terlihat mengunjungi kediaman pribadi Presiden Jokowi di Solo, Jawa Tengah. Kedatangannya itu untuk bersilaturahmi dengan Jokowi pada hari pertama Lebaran 2023. Sejumlah petinggi Partai Gerindra tampak mendampingi Prabowo, di antaranya Sekretaris Jenderal Ahmad Muzani.