Prabowo 'Lancang', Cak Imin Mulai Lirik Ganjar dan Anies

Kekecewaan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) setelah nama koalisi pengusung Prabowo Subianto berubah dari Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) menjadi Koalisi Indonesia Maju ternyata belum hilang. Setelah Prabowo mengubah nama koalisi secara sepihak, PKB langsung merapatkan barisan.

Mereka mulai mengevaluasi dukungan untuk Prabowo dan membuka opsi alternatif untuk mendukung Ganjar atau Anies Baswedan.

"Dewan Syuro sudah rapat memberikan alternatif-alternatif apakah tetap dengan Prabowo atau gabung dengan Ganjar. Bahkan ada beberapa anggota Dewa Syuro yang mengusulkan kenapa tidak misalnya Anies-Muhaimin," ungkap Wakil Sekretaris Dewan Syuro PKB, Maman Immanulhaq.

Wajar saja PKB terkejut bahkan kecewa dengan perubahan nama koalisi yang mendadak. Sebab dengan berubahnya nama koalisi punya konsekuensi Cak Imin bukan lagi figur tunggal yang bisa menentukan siapa bacawapres yang akan mendampingi Prabowo. 

Kendati tak ingin mencampuri urusan internal koalisi Prabowo, PDI Perjuangan mengaku masih intens berkomunikasi dengan PKB. Apalagi selama ini PDIP dan PKB punya sejarah bersinergi yang sangat lama.

Sejak Golkar dan PAN masuk mendukung Prabowo Subianto, persaingan di koalisi Prabowo untuk memperebutkan cawapres memang sudah diprediksi. Apalagi Prabowo sudah menyadari itu dan mengaku akan menyelesaikannya dengan cara kekeluargaan.

Jokowi Tak Masalah Prabowo Pakai Nama Koalisi Indonesia Maju

Presiden Joko Widodo tidak mempersoalkan keputusan Menteri Pertahanan sekaligus bakal calon presiden, Prabowo Subianto, yang menggunakan nama Koalisi Indonesia Maju. Jokowi merasa penentuan nama koalisi menjadi hak orang-orang di dalam koalisi.

"Ya terserah yang memiliki koalisi, terserah partai lah," ungkap Presiden Joko Widodo usai menghadiri Rakernas Hipmi pada Kamis, 31 Agustus 2023. 

Jokowi mengungkapkan Ia tidak ikut campur dalam penentuan nama koalisi Prabowo. Presiden juga mengungkapkan tidak ada pemberitahuan dari Prabowo sebelum nama koalisi diumumkan.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto resmi mengumumkan nama poros koalisi bersama Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Bulan Bintang (PBB). Poros ini dinamai Koalisi Indonesia Maju. Nama koalisi ini mirip dengan nama kabinet pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin yakni Kabinet Indonesia Maju.

Prabowo mengungkap nama tersebut ditetapkan usai berembuk dengan ketua umum keempat partai politik (parpol) tersebut. Yakni, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan atau Zulhas, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, dan Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra.

Keputusan itu tercetus cepat. Karena keempat parpol klaim mendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Prabowo Ganti Nama Koalisi, Cak Imin 'Sensi'

Kekecewaan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) setelah nama koalisi pengusung Prabowo Subianto berubah dari Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) menjadi Koalisi Indonesia Maju ternyata belum hilang. Setelah Prabowo mengubah nama koalisi secara sepihak, PKB langsung merapatkan barisan.

Mereka mulai mengevaluasi dukungan untuk Prabowo dan membuka opsi alternatif untuk mendukung Ganjar atau Anies Baswedan.

"Dewan Syuro sudah rapat memberikan alternatif-alternatif apakah tetap dengan Prabowo atau gabung dengan Ganjar. Bahkan ada beberapa anggota Dewa Syuro yang mengusulkan kenapa tidak misalnya Anies-Muhaimin," ungkap Wakil Sekretaris Dewan Syuro PKB, Maman Immanulhaq.

Wajar saja PKB terkejut bahkan kecewa dengan perubahan nama koalisi yang mendadak. Sebab dengan berubahnya nama koalisi, punya konsekuensi Cak Imin bukan lagi figur tunggal yang bisa menentukan siapa bacawapres yang akan mendampingi Prabowo.

Meski begitu, Wasekjen PKB, Syaiful Huda menegaskan PKB akan berpegang pada hasil muktamar yakni mengukuhkan agar Cak Imin maju di Pilpres 2024. Oleh karena itu dengan adanya perubahan nama koalisi ini, PKB akan menggelar rapat DPP untuk menentukan langkah selanjutnya.

"Dalam hasil muktamar diminta bahwa Gus Imin harus maju dalam Pilpres 2024," jelas Wasekjen PKB, Syaiful Huda.

Sejak Golkar dan PAN masuk mendukung Prabowo Subianto, persaingan di koalisi Prabowo untuk memperebutkan cawapres memang sudah diprediksi. Apalagi Prabowo sudah menyadari itu dan mengaku akan menyelesaikannya dengan cara kekeluargaan.

Dengan adanya perubahan ini, analis politik Yunarto Wijaya menilai kemungkinan PKB untuk bertahan di koalisi Prabowo menjadi sangat tipis. 

"Menurut saya lebih sulit mencari alasan buat PKB saat ini untuk bertahan dengan Pak Prabowo karena sulit mencari insentif yang saat ini dimiliki dengan konstelasi terakhir yang dimiliki dalam koalisi Pak Prabowo," ungkap analis politik, Yunarto Wijaya.

Diketahui, PKB menjadi partai pertama yang berkoalisi dengan Gerindra dan mendukung pencapresan Prabowo Subianto. 

Keduanya yakni PKB dan Gerindra sepakat untuk menggunakan nama Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya. Deklarasi koalisi juga ditandai dengan piagam kerja sama antara Prabowo Subianto dan Cak Imin. 

Airlangga Hartarto Sambut Prabowo Subianto dengan Hadiah Kuda

Prabowo Subianto Tak Mau Ditanya Soal Cawapres

Surya Paloh-Puan Dinilai Bakal Bicarakan Peluang Menjodokan Ganjar-Anies

Transformasi KKIR Jadi KIM Tak Menentukan Elektabilitas Prabowo

PKB Kecewa Prabowo Ubah Nama Koalisi Sepihak

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) kecewa dengan perubahan nama koalisi yang dilakukan sepihak, tanpa melibatkan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin. 

Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) berubah nama menjadi Koalisi Indonesia Maju. Hal ini membuat situasi di internal pendukung Prabowo Subianto memanas. 

Sebab, bukan hanya Cak Imin yang terkejut, tetapi kader PKB yang lainnya pun ikut gelisah. Mereka merasa, keputusan Prabowo mengubah nama koalisi dilakukan secara sepihak. 

Berubahnya nama koalisi Prabowo dari yang disepakati di awal, menjadi sinyal untuk PKB mengevaluasi posisinya di koalisi tersebut. Bahkan, kemungkinan PKB bisa keluar dari koalisi. 

Diketahui, PKB menjadi partai pertama yang berkoalisi dengan Gerindra dan mencukung pencapresan Prabowo Subianto. 

Keduanya yakni PKB dan Gerindra sepakat untuk menggunakan nama Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya. Deklarasi koalisi juga ditandai dengan piagam kerja sama antara Prabowo Subianto dan Cak Imin. 

Jokowi Berharap Indonesia Dikenal Jadi Contoh Islam Moderat

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto memuji Presiden Joko Widodo dan Dewan Pertimbangan Presiden Habib Luthfi bin Yahya sebagai dua tokoh Indonesia yang masuk dalam daftar 500 toko muslim berpengaruh di dunia.

"Ini bukti konkret bagaimana ulama dan umara di Indonesia bersatu bergandengan tangan, bahu membahu, membangun negeri tercinta,"  Prabowo saat memberi sambutan sebagai ketua panitia dalam Muktamar Sufi Internasional 2023 di Pekalongan, Jawa Tengah, pada Selasa  29 Agustus 2023.

Sementara itu, Presiden dalam sambutan yang mengatakan pelaksanaan Muktamar Sufi Internasional sangat penting bagi Indonesia. Acara ini membuktikan Indonesia memiliki peran strategis dan berkontribusi membangun peradaban dunia yang damai dan harmonis.

"Pelaksanaan Muktamar ini juga punya arti yang sangat penting. Membuktikan bahwa Islam Indonesia tidak lagi berada di pinggiran, tetapi punya peran yang sangat strategis, berkontribusi untuk membangun peradaban dunia yang damai dan harmonis," kata Presiden Joko Widodo.

Muktamar Sufi Internasional dihadiri 73 ulama dari 38 negara. Para sufi ulama membahas empat bidang seputar pendidikan sufi dan pengaruhnya dalam membangun manusia dan mengembangkan peradaban.

Membaca Maksud Jokowi Ajak Ganjar dan Prabowo Blusukan

Harus diakui dinamika politik menuju pendaftaran Pilpres makin panas. Presiden Joko Widodo acap kali memainkan politik simbol sehingga publik memberi tafsir yang beragam.

Itu setidaknya terjadi lagi ketika Presiden Joko Widodo mengajak dua bakal calon presiden Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo blusukan ke Pasar Grogolan di Pekalongan, Jawa Tengah, Selasa 29 Agustus 2023.

Pihak Istana memang sudah menepis bahwa blusukan Jokowi bersama Prabowo dan Ganjar adalah gimmick politik. Namun tafsir politik sulit ditepis, apalagi ketika Presiden Joko Widodo sempat menunjuk-nunjuk ke arah Prabowo dan Ganjar di depan warga.

Tampilnya Joko Widodo, Prabowo dan Ganjar merupakan yang kedua kalinya. Pada Maret lalu mereka tampil bersama saat panen raya di Kebumen, Jawa Tengah.

Kendati kerap ditarik-tarik ke mana arah politik Jokowi, apakah mendukung Ganjar atau Prabowo, Presiden kembali berpesan kepada para relawan untuk tidak grasak-grusuk. Menurut presiden atraksi politik belum selesai.

"Saya pesan urusan 2024 tidak usah tergesa-gesa. Ojo kesusu" tegas Presiden Joko Widodo.

Mungkinkah atraksi politik akan selesai bila Prabowo dan Ganjar bersatu? Namanya juga politik.

Prabowo Puji Jokowi di Muktamar Sufi Internasional 2023

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto kembali melontarkan pujian terhadap Presiden Joko Widodo. Pujian disampaikan saat Prabowo berbicara dalam Muktamar Sufi Internasional 2023 di Pekalongan, Jawa Tengah pada Selasa (30/8/2023).

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto memuji Presiden Joko Widodo dan Dewan Pertimbangan Presiden Habib Luthfi bin Yahya, sebagai dua tokoh Indonesia yang masuk dalam daftar 500 tokoh muslim berpengaruh di dunia.

"Saya merasa sangat beruntung di ruangan ini ada dua tokoh yang masuk dalam daftar 500 muslim berpengaruh di dunia. Pertama adalah bapak Presiden Republik Indonesia bapak Presiden Joko Widodo dan yang kedua Maulana Habib Luthfi bin Yahya," ucap Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

Pujian tersebut disampaikan Prabowo saat memberi sambutan sebagai ketua panitia dalam Muktamar Sufi Internasional. 

Prabowo Bertandang ke Markas Golkar pada 31 Agustus

Gibran Tak Kaget dengan Sosok Cawapres Prabowo

Jauh di Bawah Golkar dan PAN, Dukungan PKB ke Prabowo Hanya 38,5%

Survei: Elektabilitas Prabowo Pertama Kali Turun

Jokowi dan Prabowo Kompak Hadiri Muktamar Sufi Internasional 2023

Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka Muktamar Sufi Internasional 2023 di Pekalongan, Jawa Tengah. Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang jadi ketua acara tersebut juga hadir. 

Presiden Joko Widodo berharap pelaksanaan Muktamar ini akan membuat Indonesia bisa semakin dikenal sebagai contoh Islam moderat. Menurut Presiden Jokowi, islam di Indonesia memiliki peran strategis dan berkontribusi membangun peradaban dunia yang damai dan harmonis.

Dalam sambutannya Jokowi mengatakan bahwa muktamar ini mengejawantahkan nilai-nilai luhur tasawuf, thoriqoh, mendekatkan tasawuf dan thoriqoh kepada negara masing-masing.

Nilai-nilai luhur budaya nusantara seperti saling menghargai, ramah tamah, sopan santun, guyub, dan kearifan bangsa lainnya akan mewarnai penyelenggaraan muktamar ini. Dia pun mengajak semua pihak agar terus merawat kerukunan, toleransi, menolak ujaran kebencian, fitnah, dan juga hoaks.

Sementara itu, Prabowo memuji Jokowi yang dinilai sebagai salah satu tokoh muslim paling terkenal di dunia. Hal ini disampaikan Prabowo di depan puluhan Sufi dunia.

Muktamar Sufi Internasional ini dihadiri 73 Sufi dari 38 negara. Muktamar ini dipimpin tokoh agama sekaligus anggota Watimpres Luthfi Bin Yahya. 

Golkar: Soal Cawapres, Serahkan Saja ke Prabowo

Waketum Golkar Nurdin Halid mengatakan bahwa siapapun cawapres pendamping Prabowo Subianto, harus bisa memenangkan Prabowo di Pilpres 2024. Dirinya menghargai bahwa partai pengusung Prabowo mempunyai nama tersendiri untuk disodorkan ke Prabowo. 

"Dalam koalisi (Koalisi Indonesia Maju)  empat partai  ini, ada empat calon. PAN mencalonkan dua orang yaitu, Pak Erick Thohir dan Pak Muhadjir. Kemudian PKB, Cak Imin dan Golkar Pak Airlangga," ujar Nurdin. 

Sebelum terbentuknya Koalisi Indonesia Maju, nama bakal calon wakil presiden pendamping Prabowo Subianto juga menguak. Para pendukung Prabowo mempunyai calon dan pandangan tersendiri siapa yang akan menjadi pendamping Prabowo. Namun Nurdin menilai, bahwa siapapun pasangan Prabowo harus bisa memenangkan pertarungan Pilpres 2024. 

"Serahkan kepada Pak Prabowo yang akan memutuskan yang terbaik dari pada empat bakal calon wapres yang dicalonkan oleh tiga partai itu," jelasnya. 

Nama Koalisi Prabowo Resmi Berganti Jadi Koalisi Indonesia Maju

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengumumkan nama koalisinya yang baru dalam acara HUT ke-25 PAN. Nama koalisinya saat ini adalah Koalisi Indonesia Maju.

Prabowo Subianto menyebut para ketua umum parpol koalisi berembuk sebelum acara berlangsung untuk menentukan nama koalisi baru. Koalisi Indonesia Maju disepakati oleh Ketum Golkar dan Ketum PAN. 

Prabowo mengaku segera memberi tahukan hal tersebut kepada Cak Imin. Pasalnya, Cak Imin tidak sempat berkumpul pada saat penentuan nama tersebut.

"Kita sepakat koalisi kita, kita beri nama Koalisi Indonesia Maju," ungkap Prabowo. 

Lebih jauh, Sekjen Gerindra Ahmad Muzani mengatakan perubahan nama koalisi tersebut merupakan cerminan semangat koalisi, yakni meneruskan program kerja pemerintahan Joko Widodo. Terlebih dalam hal memberantas kemiskinan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM).

Hal senada dilontarkan oleh Ketum PAN, Zulkifli Hasan. Dirinya menyebut semangat kemajuan dan kedaulatan yang melandasi nama tersebut. 

Meski nama koalisi mengalami perubahan, namun Zulhas mengungkapkan piagam kerja sama akan tetap mengikuti yang telah ada.

Nyatakan Diri Tim Jokowi, Prabowo Bantah Menjilat

Prabowo Mengaku 'Kenyang' Dituduh Selama Puluhan Tahun

Baliho Prabowo-Gibran di Labuan Bajo Belum Dapat Izin

Wali Kota Surakarta sekaligus putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka buka suara soal adanya baliho bergambar dirinya bersama bacapres Prabowo Subianto di Labuhan Bajo, NTT. Gibran memastikan belum ada yang meminta izin ke dirinya soal pemasangan baliho tersebut.

”Belum izin saya, nanti kita tindaklanjuti,” kata Gibran saat ditemui di Balaikota Surakarta, Senin, 28 Agustus 2023.

Gibran mengaku tak tahu menahu soal pemasangan baliho dirinya bersama bacapres Prabowo Subianto di Labuhan Bajo. Putra sulung Presiden Jokowi itu mengaku tak pernah mengarahkan relawan untuk memasang baliho seperti itu dan menduga relawan berinisiatif sendiri untuk memasang baliho.
 
Gibran menegaskan, akan menindaklanjuti soal izin pemasangan foto tersebut. Baliho Gibran yang disandingkan dengan Prabowo, menurut Gibran baru ada di Labuhan Bajo. Relawan yang memasang baliho tersebut bukan dari gabungan relawan di Surakarta yang juga mendukung Gibran menjadi cawapres Prabowo.

Baliho ketua umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto berdampingan dengan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, muncul di billboard Kota Labuan Bajo, Kabupaten Bangka Barat, Nusa Tenggara Timur. Gerindra menuding baliho tersebut dibuat oleh relawan Jokowi.

Baliho yang berisikan foto Prabowo-Gibran itu berada di lokasi strategis perempatan Jalan Bandara-Lamber Kape yang sudah terpasang sejak Sabtu, 26 Agustus 2023.

Di bawah foto Prabowo-Gibran terdapat tulisan masyarakat NTT mendukung Prabowo Subianto sebagai calon presiden dan Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden.

Prabowo Berkelakar Poros Pendukungnya Juga Punya Rambut Putih

Akui Sulit Tentukan Cawapres, Prabowo Berandai-andai Wapres Jadi Empat

Canda Prabowo Temukan Cawapres yang Tepat Sampai ke Goa

Diundang ke DPP Golkar Pekan Ini, Airlangga Punya Kejutan Buat Prabowo

Prabowo: Poros Gerindra, PKB, Golkar, PAN, dan PBB Bernama Koalisi Indonesia Maju!

Prabowo Peluk Erat Cak Imin, Zulhas: Jangan Sampai Lepas Lagi

Zulhas: Lapor Presiden Usung Prabowo, Tapi Tak Ada Arahan

Jakarta: Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan atau Zulhas mengungkap bahwa poros koalisi pendukung bakal calon presiden (capres) Prabowo Subianto melapor ke Presiden Joko Widodo (Jokowi). Poros ini terdiri dari Partai Gerindra, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Golkar, dan Partai Bulan Bintang (PBB) serta PAN.

"Apalagi pilpres, masa enggak lapor. Betul enggak? Ya lapor," kata Zulhas dalam pidatonya di perayaan HUT ke-25 PAN, Hotel Sultan, Jakarta, Senin malam, 28 Agustus 2023.

Zulhas mengatakan sebagai pembantu Presiden, jajaran pimpinan partai politik (parpol) selalu lapor ke Kepala Negara. Zulhas sejatinya menjabat Menteri Perdagangan, Prabowo menjabat Menteri Pertahanan, dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto sebagai Menko Perekonomian.

"Saya ini kan pembantu Presiden, Pak Prabowo juga. Loh, pembantu Presiden itu mengawinkan anak saja lapor, betul enggak Pak Prabowo? Kalau mau ke luar negeri lapor gak Pak? Lapor. Namanya pembantu Presiden, lapor," ucap Zulhas.

Zulhas mengatakan kapasitas Jokowi tak diragukan lagi sehingga pantas untuk diajak diskusi termasuk soal poros berjuluk Koalisi Indonesia Maju ini. Bahkan, Prabowo juga mengakui kehebatan Jokowi.

"Hebat gak? Pak Prabowo kasih gelar maestro. Ya kita lapor, kita diskusi," ucap Zulhas

Namun, ia menekankan tak ada arahan dari Kepala Negara terkait poros ini. "Tapi catat, tidak ada arahan," tegas Zulhas.

Baliho Prabowo Gibran, Kepuraan atau Kebenaran?

Baliho ketua umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto berdampingan dengan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, muncul di billboard Kota Labuan Bajo, Kabupaten Bangka Barat, Nusa Tenggara Timur. 

Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra, Andre Rosaide menegaskan bahwa pemasangan baliho adalah inisiatif dari relawan Jokowi, bukan dari pihak Gerindra. 

"Baliho tersebut merupakan inisiatif dari relawan Pak Jokowi, bukan inisiatif dari Partai Gerindra. Bahkan Mas Gibran sendiri  mengatakan pemasangan itu inisiatif relawan, tidak ada arahan dari Mas Gibran," tegas Andre. 

Diketahui, Baliho yang berisikan foto Prabowo-Gibran itu berada di lokasi strategis perempatan Jalan Bandara-Lamber Kape yang sudah terpasang sejak Sabtu (26/8/2023) kemarin. 

Di bawah foto Prabowo-Gibran terdapat tulisan masyarakat NTT mendukung Prabowo Subianto sebagai calon presiden dan Gibran sebagai calon wakil presiden.

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka buka suara terkait baliho bergambar dirinya dengan capres Prabowo Subianto yang ada di Labuan Bajo. Ia mengakui pemasangan baliho tersebut belum minta izin dirinya.

Prabowo Hadiri Acara HUT PAN