Pertemuan Prabowo-Erick Thohir Bahas Kemenangan Timnas U-22

Menteri Pertahanan sekaligus Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto menerima kunjungan Menteri BUMN Erick Thohir di kantor Kemenhan, Jakarta, Rabu (17/5/2023). Pertemuan itu membahas pencapaian Timnas U-22 yang berhasil meraih medali emas pada SEA Games 2023 Kamboja. 

Prabowo langsung mengucapkan selamat atas prestasi Timnas Indonesia U-22 yang berhasil meraih medali emas, usai mengalahkan Thailand pada laga final dengan skor 5-2. 

"Selamat, luar biasa," ujar Prabowo. 

Erick Thohir yang baru saja tiba dari Kamboja menyebut bahwa Prabowo merupakan menteri pertama yang memberi ucapan selamat kepada dirinya. 

Keberhasilan Indonesia meraih emas sepak bola sekaligus mengakhiri penantian panjang 32 tahun. Indonesia terakhir meraih emas pada SEA Games 1991 Manila.

Sementara itu, belakangan nama Prabowo dan Erick Thohir kerap disimulasikan sebagai bakal capres-cawapres untuk Pemilu 2024.

Bahkan, hasil survei Indikator Politik Indonesia menunjukkan keduanya berada di posisi kedua simulasi pasangan capres-cawapres dengan elektabilitas sebesar 32,2%. 

Prabowo Enggan Bicara Politik saat Menghadiri Acara di Masjid Istiqlal

Prabowo Bakal Bangun Food Bank untuk Atasi Masalah Kekurangan Gizi di Indonesia

Prabowo Menghadiri Silaturahmi dan Tausiyah Kebangsaan di Masjid Istiqlal

Menteri Pertahanan sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto menghadiri acara 'Silaturahmi dan Tausiyah Kebangsaan'. Selain itu, ia juga memberikan bingkisan kepada fakir miskin di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Kamis (18/5/2023).

Acara tersebut digelar oleh Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI), Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI), dan Yayasan Prabowo Subianto. Prabowo akan memberikan bantuan secara simbolis berupa bantuan kebersihan bagi 100 ribu masjid yang ada di Indonesia.

Dalam acara tersebut, Prabowo didampingi oleh Ketua Umum DPP BKPRMI Said Aldi Al Idrus, Presiden DMDI Tun Seri Setia (Dr) Mohd Ali Mohd Rustam, dan Imam Masjid Besar Istiqlal Nasaruddin Umar. Namun, Nasaruddin Umar tidak bisa menghadiri acara tersebut karena berada di luar kota.

Prabowo Dinilai Jeli Pantau Kegamangan Sikap Politik Golkar

Prabowo: Politik Rukun dan Stabil Jadi Kunci Lahirnya Kebijakan Pro Rakyat

Jokowi dan Prabowo Kompak Nyemplung saat Tanam Mangrove

Presiden Jokowi sempat mengajak Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto untuk menanam mangrove di area taman yang digenangi air sedalam 1 meter, Senin (15/5/2023) sore. Keduanya tampak akrab dan berbincang santai. 

Puncak penanaman mangrove, di Taman Wisata Alam Angke Kapuk, Jakarta Utara, ini juga digelar serentak oleh personel TNI di seluruh Indonesia. Selain Prabowo, tampak pula Panglima TNI dan Kapolri ikut menanam mangrove. 

Dalam suasana akrab serta santai, Jokowi dan Prabowo melaksanakan penanaman mangrove yang juga digelar di 370 lokasi dengan total penanaman sekitar 1,1 juta bibit mangrove. 

Hadir pula sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju, seperti Menteri KLHK Siti Nurbaya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, dan Menteri Sekretariat Kabinet Pramono Anung. 

PP Polri Bantah Berikan Dukungan untuk Prabowo Subianto di Pilpres 2024

Persatuan Purnawirawan (PP) Polri membantah memberikan dukungan ke Prabowo Subianto untuk Pilpres 2024, meski mereka mengadakan pertemuan, Senin (15/5/2023). PP Polri memastikanpertemuan hanya sekadar ajang silaturahmi. 

Pertemuan antara jajaran PP Polri dengan Menteri Pertahanan sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto digelar lebih dari 2 jam. Mereka mengaku hanya berbicara soal perkembangan negara secara garis besar dan tidak menyinggung soal Pilpres 2024. 

Ketua Umum PP Polri Jenderal (Purn) Bambang Hendarso Danuri membantah pertemuan dilakukan mengenai Pilpres 2024. Mantan Kapolri tersebut menegaskan tidak ada dukungan dan murni PP Polri bertemu dengan Prabowo selaku Menteri Pertahanan. 

Sementara itu, Menhan Prabowo mengakui eksistensi Persatuan Purnawirawan Polri yang dinilai memiliki pengaruh dan jaringan di seluruh Nusantara. Ia juga menyebut dirinya banyak belajar dan bertukar informasi dalam kunjungannya ke PP Polri. 

Prabowo: Elite Bangsa Harus Kompak dan Rukun

Seluruh komponen bangsa perlu memahami pentingnya persatuan

Prabowo Subianto Silaturahmi ke Keluarga Besar Purnawirawan Polri

Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto melakukan silaturahmi dengan Keluarga Besar Purnawirawan Polri. Pertemuan ini digelar di kantor PP Polri Jalan Darmawangsa III, Jakarta Selatan. 

Kunjungan Prabowo ini dilakukan sejak pukul 12.00 WIB - 14.30 WIB. Pertemuan itu diawali dengan makan siang antara Menteri Pertahanan dengan anggota dari Keluarga Besar Purnawirawan Polri. 

Menurut Ketua PP Polri, Bambang Hendarso, Prabowo menyampaikan kondisi keamanan dan pertahanan Indonesia dalam pertamuan ini. Prabowo menjelaskan pesan yang diberikan Presiden Joko Widodo perihal kondisi negara.

Kondisi Indonesia sudah cukup baik karena mampu bertahan di tengah pandemi covid-19, serta di tengah inflasi. Selain itu Indonesia memiliki pertumbuhan ekonomi hingga 5,3%. 

Prabowo juga menjelaskan bahwa Presiden Jokowi dalam berbangsa dan bernegara diharapkan kompak. Sebab kekompakan menjadi kunci, terutama para elite bangsa untuk bersatu dan solid. 

Prabowo Masih Atur Waktu untuk Bertemu SBY

Prabowo mengatakan pertemuan dengan antartokoh adalah hal lumrah

Prabowo Sambangi Kantor PP Polri, Ada Apa?

Kedatangan Prabowo disebut untuk menjalin silaturahmi dengan PP Polri.

Prabowo: Perbedaan Jangan Jadi Sumber Perpecahan

Figur Cawapres Prabowo yang Beredar di Internal Gerindra, Airlangga hingga Erick Thohir

Debat Panas Relawan Prabowo vs Relawan Ganjar

Saling sindir antar relawan bakal capres Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto kian terasa. Baru-baru ini di internal relawan Jokowi, dukungan di Pilpres 2024 sudah terbelah. Ada yang mendukung Ganjar, ada pula yang mendukung Prabowo. 

Ketua Relawan Prabowo Mania 08, Immanuel Ebenezer menyampaikan bahwa Ganjar Pranowo tidak mempunyai gagasan untuk Indonesia ke depan. Hal itulah yang menjadi alasan mengapa dirinya tidak mendukung Ganjar di Pilpres 2024. 

"Ada satu hal yang kita perjuangkan soal gagasan tiga periode. Kita satu-satunya relawan yang menolak gagasan tiga periode," kata Immanuel Ebenezer dalam tayangan Primetime News, Metro TV, Sabtu (13/5/2023). 

Immanuel bercerita bahwa dirinya menolak dan tidak lagi mendukung Ganjar Pranowo karena Ganjar tidak mencalon diri sebagai calon presiden. Saat itu, PDIP tidak mencapreskan Ganjar Pranowo sebagai bakal capres. 

"Saat itu yang siap ada dua, Pak Prabowo dan Mas Anies. Akhirnya kita memutuskan untuk mendukung Pak Pranowo," ujar Immanuel. 

Menurut Immanuel, Ganjar Pranowo hanya dijadikan sebagai petugas partai. Seperti yang ia duga selama ini. Ia menilai Ganjar Pranowo tidak mempunyai gagasan sebagai bakal capres di Pilpres 2024. 

Sementara Ketua Umum Ganjarian Spartan, Guntur Romli menyebut bahwa petugas partai tidak perlu ditafsirkan macam-macam. Presiden Jokowi juga disebut oleh Megawati sebagai petugas partai. 

"Petugas partai yang ditugaskan Bu Mega oleh PDIP untuk melayani rakyat Indonesia, untuk membangun Indonesia," jelas Guntur Romli.

Guntur menyebut sebanyak 80% masyarakat Indonesia puas dengan kinerja Presiden Jokowi. Hal itu menjadi bukti bahwa petugas partai bekerja untuk melayani rakyat. 

"Soal gagasan yang muncul itu setelah ada pendaftaran secara resmi jadi calon presiden, apa visinya, apa misinya," ungkap Guntur.

Ganjar akan melanjutkan pembangunan yang dilakukan Presiden Jokowi jika dirinya menang di Pilpres 2024 kelak. Hal itu disebabkan oleh kesamaan ideologi, partai, dan kedekaran Ganjar dan Jokowi.

"Para relawan pendukung Jokowi itu hampir semuanya sudah menyatakan dukungan kepada Ganjar Pranowo," tegas Guntur. 

Di sisi lain, analis politik Ray Rangkuti mengira bahwa fenomena terbelahnya relawan Jokowi untuk mendukung Prabowo dan Ganjar ini masuk dalam fase serba bingung. Kebingungan ini efek dari sinyal yang belum diungkapkan Jokowi.

"Jokowi belum mengarah secara spesifik kepada satu di antara dua tokoh ini (Ganjar dan Prabowo). Sejauh ini posisi Ganjar maupun Prabowo masih setara buat Jokowi," kata Ray. 

Ray menduga relawan-relawan Jokowi tidak akan mengikuti pilihan Jokowi. Sebab saat ini suara Ganjar dan Prabowo imbang. 
 
"Relawan pro Ganjar dan pro Prabowo kelihatan agak tegang. Sedangkan relawan Anies seperti tidak terjadi gangguan," ungkap Ray. 

Pertemuan Prabowo-SBY Disebut Tinggal Menunggu Waktu

Gerilya politik terus dilakukan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Dalam waktu dekat, Prabowo berencana bersilaturahmi dan bertemu dengan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono. Agenda politik dari kedua petinggi parpol ini disebut tinggal menunggu waktu yang tepat.

Juru bicara tim pemenangan Prabowo Subianto, Rahayu Saraswati menyebut, rencana pertemuan ketua umum Partai Gerindra ini sebagai rangkaian agenda prabowo untuk bersilaturahmi ke sejumlah ketua umum parpol.

Sebelumnya, SBY dikabarkan akan menerima sejumlah parpol dan menerima Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Kabar tersebut disampaikan Deputi Balitbang DPP Partai Demokrat Syahrial melalui akun twitter miliknya.

Membaca Gestur Kaesang Pakai Kaos Bergambar Prabowo

Berbagai spekulasi muncul usai putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep mengenakan kaos bergambar Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Benarkan aksi Kaesang menampilkan wajah Prabowo merupakan bentuk sinyal dukungan politik keluarga presiden?

Menurut Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi, gestur Kaesang menampilkan wajah Prabowo memiliki arti sebagai sinyal dukungan politik keluarga Presiden Jokowi untuk Menteri Pertahanan itu berlaga di Pilpres 2024.

"Apa yang dipakai Kaesang dengan menampilkan wajah Prabowo sedang hormat itu punya makna politis yang sangat kuat," kata Burhanuddin Muhtadi.
 
Namun tafsir sinyal dukungan politik keluarga Presiden Jokowi langsung ditepis PDI Perjuangan. Bagi PDIP, aksi Kaesang mengenakan kaos bergambar Prabowo merupakan bentuk ekspresi yang tak perlu dikonotasikan sebagai dukungan politik. 

Tak hanya Kaesang, Presiden Jokowi juga rajin meng-endorse Prabowo Subianto sejak November 2023. Secara terang-terangan Jokowi menyebut 2024 adalah jatah Prabowo. 

Namun setelah PDIP resmi mengusung Ganjar Pranowo sebagai bakal capres 2024, benarkah endorse Jokowi dan keluarganya tidak disoal?

Prabowo Berhati-hati Tentukan Bacawapres di Pilpres 2024

Pertemuan Prabowo dan SBY Disebut Tinggal Menunggu Waktu

Prabowo Dinilai Dilema Pilih Airlangga atau Cak Imin

Partai Golkar dan PKB bersaing keras menjadi pendamping Prabowo Subianto di bawah payung Koalisi Besar. Prabowo dinilai dilema antara Ketum Golkar Airlangga Hartarto atau Ketum PKB Cak Imin. 

"Pak Prabowo sekarang kan dilematis. Satu sisi membutuhkan kawan koalisi untuk melengkapi persyaratan 20% artinya butuh boarding pass, opsinya di antara PKB dan Golkar, Cak Imin atau Airlangga. Namun, Prabowo juga ingin memenangkan pertarungan," kata Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda. 

Hantan melihat PKB dan Gerindra sama-sama memiliki logika politik soal siapa yang pantas menjadi pendamping Prabowo. Golkar, katanya, akan menilai jika Koalisi Besar sebagai gabungan KKIR dan KIB maka yang menjadi bacawapres Prabowo harus dari KIB atau Airlangga Hartarto. Golkar juga merasa sebagai partai yang lebih besar karena perolehan kursi di DPR di atas PKB. 

Tak kalah dengan Golkar, PKB juga menilai partainya lebih pantas mendampingi Prabowo karena terikat perjanjian dengan Gerindra. Karena itu, Ketua Umum PKB Cak Imin dianggap lebih berhak menjadi bacawapres.

"PKB juga punya logika politik sendiri. Ia akan mengatakan yang membangun koalisi dengan Pak Prabowo dan sudah ada tandatangan adalah Cak Imin, PKB," jelasnya. 

F-Gerindra Habiburokhman Heran Elektabilitas Prabowo Turun

Anggota fraksi Partai Gerindra, Habiburokhman, mengaku bingung dengan kenaikan elektabilitas partainya. Namun, tidak diikuti kenaikan elektabilitas Prabowo Subianto.

"Kita masih belum bisa menemukan ya alasan yang pas tingginya elektabilitas Gerindra dengan hasil elektabilitas Pak Prabowo yang agak tertinggal," katanya. 

Habiburokhman menyebut Partai Gerindra identik dengan Prabowo Subianto begitu sebaliknya. Kenaikan elektabilitas Gerindra dan Prabowo seharusnya berbanding lurus. Bahkan, ia mengaku bisa duduk di kursi DPR berkat nama Prabowo Subianto. 

"Teman-teman Partai Gerindra termasuk saya bisa terpilih karena "jualan" nama Pak Prabowo. Agak sulit bagi kami untuk bisa memahami Gerindra naiknya karena kinerja calegnya," tuturnya.

Hanta Yuda: Prabowo Butuh Cawapres yang Bisa Memenangkan Pemilu

Setelah Prabowo Subianto menyatakan kembali maju sebagai bakal calon Presiden di Pemilu 2024, Partai Golkar dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) langsung berebut menyodorkan masing-masing nama ketua untuk menjadi pendamping Prabowo.

Menurut Hanta Yuda, kedua partai tersebut belum tentu dipilih oleh Prabowo, karena cawapres yang dibutuhkan Prabowo bukan sekedar melengkapi tiket, tapi sosok yang bisa melengkapinya memenangkan pemilu. 

"Dua kali pemilu Prabowo kalah, maka saat ini cawapres yang dibutuhkan Prabowo bukan sekedar melengkapi tiket tapi yang bisa melengkapinya memenangkan pertarungan," ucap Politracking Indonesia Hanta Yuda.

Hanta Yuda mengatakan, kedua partai tersebut memiliki logika politik. Partai Golkar merasa sebagai partai yang lebih besar dari PKB, namun berbeda koalisi. Sementara itu PKB dianggap lebih berhak. 

"Partai Golkar akan mengatakan dua hal yakni, karena Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) adalah capres Prabowo Subianto dan Golkar dianggap dari KIB maka capresnya dari KIB juga. Kedua, Golkar akan merasa sebagai partai yang lebih besar dari PKB," Politracking Indonesia Hanta Yuda. 

Partai Gerindra tidak mau banyak berkomentar ketika ditanya wartawan soal manuver Partai Golkar dan PKB, yang saling berebut menjadi nomor dua di koalisi. 

Namun, manuver yang dilakukan PKB dengan menyodorkan nama Cak Imin sebagai pendamping Prabowo dimentahkan Partai Golkar.

Pengamat Sebut Prabowo Ingin Lepas dari Bayang-Bayang Jokowi

Wacana Prabowo-Gibran untuk Pilpres 2024, Jokowi: Tidak Realistis

Presiden Jokowi menilai ide menduetkan Prabowo Subianto dengan Gibran Rakabuming Raka dalam Pilpres 2024 sangat tidak realistis. Dia mengingatkan bahwa putra sulungnya belum cukup umur.

Penolakan Jokowi terhadap wacana duet Prabowo-Gibran merujuk aturan dalam UU 7/2017 tentang Pemilihan Umum. Bahwa salah satu syarat bagi kandidat bakal capres dan cawapres adalah berusia minimal 40 tahun ketika didaftarkan sebagai calon kontestan pilpres ke KPU. 

Sedangkan saat ini Gibran Rakabuming Raka usianya masih 35 tahun. Giran yang dua tahun terakhir menjabat sebagai Walikota Surakarta tersebut lahir pada Oktober 1987.

Gibran yang sedang bersiap menjadi kontestan Pilgub Jawa Tengah 2024, pamor politiknya sedang moncer. Menurut hasil jajak pendapat LSI yang diumumkan April lalu, elektabilitas Gibran sebagai kandidat bakal cawapres 2024 melampaui Puan Maharani (Ketua DPR/elit PDIP) dan Mahfud MD (Menko Polhukam).

Elektabilitas yang Gibran raih bersaing ketat dengan Khofifah Indar Parawansa (Gubernur Jawa Timur), Erick Thohir (Menteri BUMN) dan Ridwal Kamil (Gubernur Jawa Barat). Tak heran bila Gibran oleh beberapa kalangan disebut layak jadi kandidat pendamping Prabowo Subianto melaju ke Pilpres 2024.

Ada faktor lain yang mendorong munculnya ide memasangkan Gibran dengan Prabowo. Yaitu kedekatan antara Gibran dengan Prabowo yang beberapa kali tampil di media massa. 

PDIP Buka Peluang Duet Ganjar-Prabowo

PDIP menjadi salah satu parpol yang diundang dalam pertemuan dengan Presiden Joko Widodo. Muncul dugaan bahwa pertemuan itu bertujuan untuk menjodohkan bacapres yang diusung PDIP, Ganjar Pranowo; dengan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

Diketahui, Ganjar dan Prabowo kini masih menduduki top tiga di sejumlah lembaga survei elektabilitas. Mereka telah ditetapkan sebagai capres dari masing-masing partai politiknya.

"Tidak mungkin ada dua capres, tetapi politik kita bersifat dinamis, tetapi semua kemungkinan masih bisa terjadi," tuturnya.

Presiden Jokowi telah melaksanakan pertemuan dengan enam parpol di Istana Negara, Jakarta Pusat, Selasa (2/5/2023). Ketua DPP PDIP, Ahmad Basarah mengatakan semua perbincangan yang dilakukan bersama presiden merupakan hal yang lumrah.

"Saat ini kita masih berada pada fase penyisihan, para partai politik saling menawarkan (bakal) capres dan (bakal) cawapresnya," ucap Ahmad Basarah dalam program Kontroversi Metro TV, Kamis (4/5/2023).

Ahmad tidak mengungkapkan secara gamblang apakah keduanya cocok untuk dijadikan pasagan bacapres dan bacawapres dalam pilpres 2024. Namun, Ia mengatakan politik Indonesia saat ini bersifat dinamis.

Gerilya Prabowo Raih Dukungan Purnawirawan

Setelah PDI Perjuangan menetapkan Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden di pemilu 2024, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto langsung tancap gas bergerilya ke para purnawirawan. Niat mantan rival Jokowi yang kemudian diangkat jadi Menteri Pertahanan itu maju kembali sebagai calon presiden di pemilu 2024 mendatang mendukung para purnawirawan. 

Beberapa hari setelah Lebaran, Prabowo Subianto datang menemui sejumlah jenderal purnawirawan. Setelah awal dilakukan Prabowo dengan menemui Laksamana Purnawirawan Widodo AS, lalu dilanjutkan bertemu Try Sutrisno hingga Wiranto.

Setelahnya, Prabowo mengumpulkanpurnawirawan di Yogyakarta. Sejumlah purnawirawan jenderal hadir antara lain, mantan Panglima ABRI Wiranto dan mantan Kepala Staf TNI AD Subagyo HA. 

Selama pertemuan berlangsung, Prabowo diserukan untuk kembali maju sebagai calon presiden di pemilu 2024. Prabowo juga menyinggung soal sindiran dari sejumlah pihak terhadap dirinya yang dinilai tidak kapok berulang kali maju pilpres tapi selalu gagal. Prabowo menegaskan dirinya tidak kapok maju pilpres karena sejak awal masuk militer dididik untuk tidak menyerah.

Sementara itu, mantan Panglima ABRI Jenderal Purnawirawan Wiranto yang hadir dalam pertemuan itu mendukung juniornya maju kembali dalam pemilu Presiden 2024 mendatang. Wiranto yang kini menjabat sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Presiden itu mendukung penuh langkah Prabowo. Menurutnya, Prabowo harus kembali ke medan pertempuran di pemilu presiden 2024 mendatang. 

Gerilya politik yang dilakukan Prabowo ke para purnawirawan diyakini sebagai bentuk keseriusannya maju kembali sebagai calon presiden. Apalagi, dalam beberapa kesempatan, Prabowo menjawab secara lugas menolak wacana ataupun tawaran sebagai posisi calon wakil presiden. 

Pengamat: Duet Ganjar-Prabowo Sulit Direalisasikan

Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto disebut-sebut sebagai pasangan potensial untuk memenangkan Pemilu 2024. Menanggapi hal itu, Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan bahwa keinginan sebagian pihak untuk menduetkan pasangan Ganjar-Prabowo sulit direalisasikan.

"Keinginan sebagian pihak untuk menduetkan Ganjar dan Prabowo Subianto itu akan menemui kegagalan," kata Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi di program Metro Hari Ini Metro TV, Kamis (4/5/2023).

Hal itu dapat dilihat melalui survei-survei kredibel yang dirilis pada hari sebelumnya. Menurut Burhanuddin Muhtadi, survei itu menunjukkan ketidakpastian publik dalam memilih capres dan cawapresnya.

"Survei itu menunjukkan ketidakpastian siapa capres yang akan dipilih oleh publik, terbukti dari 3 nama teratas, selisihnya tidak ada yang dominan," ucap Burhanuddin.

Burhanuddin menilai bahwa ke depannya Ganjar dan Prabowo bukan lagi sebagai pasangan, namun akan menjadi duel di Pemilu 2024. 

"Jadi yang terjadi bukan duet Ganjar dan Prabowo, namun duel Ganjar dan Prabowo," ujarnya.

Sebelumnya, enam ketum parpol berkumpul bersama Presiden Jokowi di Istana Negara, Jakarta pada, Selasa (2/5/2023) malam. Hal itu terjadi setelah poros koalisi semakin sulit ditebak.

Adapun wacana menduetkan Ganjar dengan Prabowo sudah muncul sejak lama. Hal itu jauh sebelum PDI Perjuangan mendeklarasikan Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden.

Kendati demikian, Prabowo memberi isyarat untuk menolak ajak tersebut, lantaran dirinya sudah diberikan mandat oleh Gerindra. Sebab, secara kalkulasi politik bahwa Prabowo tentu akan rugi bila hanya menjadi pendamping Ganjar.

Survei LSI: Elektabilitas Prabowo Subianto Tertinggi

Hasil survei dari Lembaga Survei Indonesia (LSI) menunjukan elektabilitas Prabowo Subianto sebagai calon presiden 2024 berada di urutan pertama dengan perolehan 18,3 persen. Sedangkan urutan kedua ditempati oleh Ganjar Pranowo dengan angka 16,2 persen dan Anies Baswedan diurutan ketiga dengan angka 13,1 persen. 

Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan menyebut elektabilitas Prabowo terus menguat. Sementara Ganjar mengalami penurunan dan Anies mengalami penguatan tetapi tidak setinggi Prabowo. 

"Kalau dibandingkan dengan Januari, itu (elektabilitas Ganjar) cenderung mengalami penguatan cuman penguatannya tidak setinggi yang dimiliki oleh pak Prabowo," kata Djayadi. 

Meskipun bakal capres yang diusung oleh Partai NasDem masih berada di bawah Prabowo dan Ganjar. Namun, NasDem mengaku tak khawatir. Ketua DPP NasDem, Willy Aditya justru optimis mengingat Anies belum sempat lagi untuk masuk ke daerah-daerah di Indonesia. 

Momen Prabowo Hukum Panitia untuk Squat Jump Gegara Diberi Cangkir Kosong

Momen unik terjadi, ketika Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menghukum salah seorang panitia di atas panggung. Prabowo meminta orang tersebut untuk squat jump akibat air di cangkirnya kosong.

Momen unik ini muncul saat Prabowo tengah berpidato di hadapan para pensiunan jenderal TNI-Polri dalam acara reuni akbar dan halalbihalal di Bantul, Yogyakarta. Usai memberikan pidato menggebu-gebu, Prabowo tersadar bahwa cangkir kopinya telah habis dan kosong.

Prabowo pun memperlihatkan cangkirnya pada tamu yang datang. Kemudian, Ia meminta panitia naik ke atas panggung untuk bertanggung jawab. Sebelum turun, panitia itu pun diminta untuk squat jump terlebih dahulu.

Prabowo Hadiri Reuni Akbar Purnawirawan PPIR

Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto mendatangi pertemuan Persatuan Purnawirawan Pejuang Indonesia Raya di Gedung Yogya Expo Center, Yogyakarta, Rabu (3/5/2023).

Pertemuan antara Prabowo dengan PPIR ini bertajuk Reuni Akbar dan Halal Bihalal Purnawirawan TNI-Polri.  Selain itu, kedatangan Prabowo disambut dengan teriakan "Prabowo Presiden" dari para peserta yang hadir.